Pimpinan Unit kerja (PUK) SPEE FSPMI Bekasi Adakan Pendidikan Bersama Tentang Pendalaman Materi PHK dan Literasi Keuangan Pekerja

Bekasi, KPonline – Dari Jam 08.00 WIB pelataran Coop UBSSM yamg berada di Perum Mega Regency blok E RT/RW 013/008, desa Sukaragam, kecamatan Serang Baru terlihat dipadati para pekerja dari beberapa PUK diantaranya PUK SPEE FSPMI PT Fata Sarana Makmur, PT Toyoplas, PT Nagai, dan PT NSI.

Dengan semangatnya mereka mengikuti materi yang disampaikan oleh Novel selaku Pimpinan Cabang Sektor Elektronik Elektrik (PC SPEE) FSPMI. Hal yang menarik ketika materi yang dibawakannya yaitu tentang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

Pasal demi pasal pun dipelajari dengan seksama, dimana sosok Novel menjelaskan secara detail yang tercantum dalam UU 13/203 tentang Ketenagakerjaan dan UU 21/2000 tentang Kebebasan Berserikat. Sesi diskusi sengaja dibagi beberapa kelompok.

“Saya mengajak kekawan-kawan bagaimana mengkaji makna bahasa yang tertuang dalam Undang-undang. Banyak hal yang harus dipelajari bersama, terkait masalah uang pesangon, masa kerja, pergantian hak, berikut hal lain yang telah di atur dalam perundang-undangan,” kata Novel kepada Media Perdjoeangan, Sabtu (30/11/2019).

Materi yang disampaikan terkait PHK tuntas hingga pukul 12.00 WIB yang dilanjutkan dengan ishoma dengan makan bersama.

PUK SPEE FSPMI PT Fata Sarana Makmur selaku inisiator dalam agenda tersebut, dimana sesi selanjutnya akan diisi dengan materi Literasi Keuangan Pekerja yang akan dimentori oleh Henut Hendro selaku penggagas Coop UBSSM.

Dengan pemaparan yang sangat jelas Henut mengajak kepada seluruh peserta yang hadir dalam agenda tersebut untuk bisa menanta keuangan masa depan. Banyaknya anggota serikat pekerja yang ada di Bekasi berharap bisa bergabung menjadi anggota Koperasi. Coop UBSSM dibangun oleh pekerja untuk pekerja supaya bisa hidup maju sehatera bersama.

“Semua akan mengalami PHK sebagai mana yang telah dijelaskan sebelumnya, namun apakah pernah berpikir ketika kita sebagai pekerja sudah ter-PHK, langkah apa yamg akan dilakukan. Itu bagian yang harus dipikirkan,” tandasnya dengan tegas.

Banyak materi yang disampaikan Henut, peserta yang hadir dengan seksama mencerna semua isi materi yang disampaikannya, karena begitu pentingnya pekerja untuk tahu tentang Literasi Keuangan.

Banyak pekerja yang terbelit hutang meski bekerja dari muda hingga pensiun. Disatu sisi ketika pekerja sudah terPHK kondisi ekonomi dan kehidupannya akan cenderung memprihatinkan jika tidak mempunyai perencanaan keuangan dengan matang. (Jhole)