Pesangon Belum Diberikan, PUK SPAMK FSPMI PT. San-Yu FMI Dirikan Tenda Perjuangan

Semarang, KPonline – Dua minggu sudah berlalu, namun tenda perjuangan milik PUK SPAMK FSPMI PT. San-Yu FMI hingga hari Minggu (9/1/2022) masih tetap berdiri kokoh di depan perusahaan dengan ditemani oleh beberapa anggota PUK yang setia menjaganya.

Hari demi hari mereka lalui dengan menjaga Tenda Perjuangan tersebut secara bergiliiran 24 jam layaknya mereka masuk kerja biasa dengan sistem 3 shift. Hal tersebut terpaksa mereka lakukan akibat dari pemberhentian operasional perusahaan sejak tanggal 24 Desember 2021 yang lalu, namun hingga saat ini uang pesangon belum mereka terima.

Ketika dimintai keterangan sebab musabab pemberhentian operasional perusahaan tersebut, Agus A.S selaku Ketua PUK SPAMK FSPMI PT. San-Yu FMI menerangkan kepada tim Media Perdjoeangan.

“Kronologis bermula ketika tanggal 23 Juli 2021 Direktur Utama PT. San Yu Mr. Chang meninggal dunia, dan sepeninggalnya tidak ada yang bertanggung jawab untuk meneruskan jalannya perusahaan. Bahkan dari 4 penanggung jawab setelah Direktur Utama meninggal dunia pun juga tidak ada kepastiannya”, terangnya.

“Disamping itu perijinan-perijinan di PT San Yu juga sudah habis masa berlakunya seperti ijin Ekspor, kemudian tunggakan–tunggakan hutang, bahkan akun bank pun sudah diblokir. Hal ini membuat jajaran manajemen angkat tangan. Kemudian setelah kita melakukan bipartite, muncul PB antara pihak Serikat dan Manajemen bahwa tanggal 24 Desember 2021 operasional perusahaan ditutup. Sampai disini hak-hak dari pekerja belum diberikan dan akan diberikan setelah perusahaan terjual”, lanjutnya kemudian.

“Untuk itu kita perlu mendirikan tenda perjuangan ini dan akan terus berjaga di tenda ini untuk menjaga asset perusahaan di dalam sampai uang pesangon kami diberikan, karena dalam asset tersebut terdapat hak-hak kita di sana”, pungkas Agus ketika ditanya sampai kapan mereka akan berjaga di tenda perjuangan.

(ulfa/sup)