Perjuangan THR Pekerja OS PLN Berhasil, SPEE FSPMI Lampung Langsung Adakan Konsolidasi Daerah

Lampung, KPonline – Pasca berhasilnya perjuangan Pekerja Outsourcing (OS) PLN menuntut kekurangan Tunjangan Hari Raya (THR) Idul Fitri 1442H/2021, Pimpinan Cabang Serikat Pekerja Elektronik Elektrik (PC SPEE FSPMI) Lampung mengadakan Konsolidasi Daerah.

Konsolidasi dilakukan untuk melakukan penguatan, refresh kemenangan yang baru diraih, serta sharing permasalahan yang ada di masing-masing Pimpinan Unit Kerja (PUK).

Konsolidasi ini terbagi 2 tahap yaitu pada hari Jum’at (18/6/2021) di Pantai Bahari Sebalang, Lampung Selatan yang dihadiri Pengurus dari 7 PUK SPEE FSPMI Lampung dari Kabupaten/Kota Bandar Lampung, Lampung Selatan dan Metro.

Tahap kedua pada hari Sabtu (19/6/2021) di Kotabumi, Lampung Utara dengan dihadiri para Pengurus dan Anggota dari 4 PUK Kabupaten Lampung Utara, Lampung Barat, Pesisir Barat, Tulang Bawang dan Mesuji.

Dalam konsolidasi tersebtut tak lupa dipanjatkan doa untuk para pendiri negeri ini, para pejuang buruh dan para pendiri FSPMI serta ucapan terima kasih kepada seluruh perangkat organisasi baik KSPI, DPP FSPMI, MN, PP SPA, PC SPA, Pilar FSPMI GARDA METAL dan MEDIA PERDJOEANGAN.

Tak lupa ucapan terima kasih juga ditujukkan untuk seluruh PUK SPA seluruh Indonesia yang telah memberikan dukungan luar biasa terhadap perjuangan pekerja OS PLN, sehingga membuahkan hasil dengan telah dibayarkannya kekurangan THR Idul Fitri 1442H/2021.

Erick Meidiarta, Pengurus PC SPEE FSPMI Lampung berpesan dan mengingatkan kepada seluruh Pengurus dan Anggota PUK SPEE agar tidak terlena dan terbuai dengan kemenangan yang ada.

Ajakan untuk evaluasi setiap pergerakan serta apa-apa yang sudah didapat maupun yang sedang dan akan diperjuangkan. Sesuai arahan dari Pimpinan Pusat SPEE FSPMI agar mengajak rekan-rekan pekerja yang belum berserikat agar organisasi menjadi besar dan kuat.

“Ajak teman-teman pekerja yang belum berserikat, kuatkan dan rapatkan barisan semua anggota yang ada. Agar serikat kita menjadi besar dan kuat. Dikarenakan perjuangan ke depan jauh lebih besar dan penuh tantangan”, tegas Erick yang juga bertugas sebagai Pencatat meter PLN.

Sebagaimana diketahui juga bahwa di tingkat nasional sedang melakukan perlawanan terhadap Undang-undang nomor 11 tahun 2020 Cipta Kerja Omnibus Law yang sekarang sedang diuji materi di Mahkamah Konstitusi untuk dapat dibatalkan. Undang-undang ini dianggap akar dari semua pokok permasalahan saat ini khususnya pada klaster Ketenagakerjaan yang mendegradasi kesejahteraan pekerja. Dan secara umum dianggap menyengsarakan generasi penerus bangsa di masa mendatang dan dikhawatirkan menjadi kemunduran dari suatu peradaban.

Tercatat sejak tahun 2018 sampai saat ini sudah terbentuk 11 PUK yang kesemuanya adalah pekerja dari sektor energi ketenagalistrikan di wilayah provinsi Lampung. Dengan keberhasilan terkait THR, PC SPEE FSPMI Lampung sedang bersiap untuk membentuk 1 PUK lagi beserta penambahan anggota dari PUK yang sudah ada.

“Bukan kita tidak mensyukuri apa yang telah dicapai, tetapi kita sadar hari ini harus lebih baik dari hari kemarin, dan hari esok harus jauh lebih baik dari hari ini. Tidak akan mungkin ada perbaikan tanpa perubahan, dan tidak akan ada perubahan tanpa perjuangan”, pungkas Erick sebagai pesan penutup konsolidasi.

Penulis: Parwoko
Editor: Chandra
Foto: Parwoko