Pentingnya Pendidikan Serikat Pekerja

Seberapa penting agenda pendidikan dalam sebuah organisasi bagi buruh? Pastinya sebagian besar dari kita akan menjawab bahwa agenda pendidikan dalam sebuah organisasi sangatlah penting.

Tapi apakah kesadaran tentang pentingnya agenda pendidikan ini juga dimiliki oleh semua anggota dalam sebuah organisasi? Mari kita coba pelajari lebih jauh lagi, karena ini akan sangat berpengaruh kepada berhasil atau tidaknya sebuah organisasi dalam menjalankan fungsinya.

Sebelumnya, perkenalkan nama saya Mohamad Irfan dari PUK PT. Toyota Tsusho Logistic Center SPAI FSPMI dan saya bertugas sebagai Korlap.

Dalam tulisan saya ini saya ingin berbagi kepada pembaca tentang apa yang saya alami beberapa waktu terakhir dalam kegiatan berorganisasi.

Berawal 4 Maret 2022, saat kami para korlap diminta berkumpul bersama dengan pengurus PUK untuk mendiskusikan dan dimintai pendapat tentang rencana penyelenggraan MUSNIK IV PUK SPAI FSPMI PT. Toyota Tsusho Logistic Center.

Di dalam pertemuan itu dijelaskan tentang kendala yang sedang dihadapi dalam rencana penyelenggaraan Musnik tersebut.

Selain terkendala oleh hal-hal yang bersifat teknis seperti penentuan tempat dan waktu yang sudah mendekati bulan Romadhon dan juga beberapa hal teknis yang lainnya.

Ternyata di dalam pembahasan itu ada satu kendala lain, dan menurut saya itu adalah satu hal yang cukup menarik yang membuat saya lebih memperhatikan soal pentingnya agenda pendidikan bagi kita sebagai bagian dari sebuah organisasi.

Di dalam pertemuan itu pengurus menyampaikan usulannya bahwa untuk mengefisienkan waktu, sambil menunggu waktu dan tempat yang tepat untuk penyelenggaraan MUSNIK, ada baik nya terlebih dahulu diadakan pemilihan calon ketua PUK untuk masa kepengurusan periode mendatang.

Di dalam pertemuan itu tentunya kami para
korlap menanggapi apa yang menjadi usulan dari pengurus. Kemudian kami juga bertanya tentang hal yang berkaitan dengan proses pemilihan calon ketua.

Pada saat itu saya bertanya dapatkah seorang anggota yang belum mengikuti agenda pendidikan lanjutan menjadi bakal calon dalam pemilihan ketua PUK.

Walaupun saya sudah bisa menebak bahwa jawabannya adalah “tidak”, tapi saya tetap berusaha mencari tahu apa alasan yang mendasar atas penolakan itu selain dari ketentuan yang sudah diatur dalam AD/ART.

Saat itu saya masih berfikir akan lebih demokratis bila dapat memberikan kesempatan kepada semua anggota untuk bisa menjadi calon dalam pemilihan ketua PUK, tanpa harus dibatasi aturan yang menurut saya pada saat itu tidak demokratis.

Setelah melalui diskusi yang cukup alot akhirnya ketua PUK kami memutuskan untuk mengadakan pertemuan lanjutan yang akan dihadiri perwakilan dari bidang 1 pengurus Pimpinan Cabang SPAI FSPMI Bekasi.

Sampailah pada saat agenda pertemuan selanjutnya 7 Maret 2022, yang dihadiri oleh Anang Widodo dan Nazirul Alghoby atau yang akrab dipanggil Pak Ustadz dari bidang 1 Pengurus Pimpinan Cabang SPAI FSPMI Bekasi.

Dalam pertemuan itu kami masih melanjutkan pembahasan dari pertemuan sebelumnya, saat itu Anang menjelaskan tentang mekanisme pemilihan ketua PUK menurut aturan yang berlaku dan semua dijelaskan secara
terperinci.

Tapi masih ada hal yang mengganjal dalam hati saya walaupun sudah mendapatkan penjelasan yang cukup panjang. Karena bagi saya peraturan mekanisme pemilihan itu adalah sebuah peraturan yang bersifat teknis yang bisa saja berubah dalam suatu situasi dan kondisi tertentu.

Misalnya dalam kondisi dimana ada seorang anggota yang belum pernah mengikuti agenda pendidikan lanjutan, tapi memiliki kemampuan kepemimpinan yang baik karena sudah
terbukti dapat menjalankan tugas nya sebagai leader di area kerjanya tanpa banyak mendapatkan kendala.

Selain itu juga memiliki pengalaman yang cukup banyak di dalam kegiatan keorganisasian di luar FSPMI serta mendapatkan dukungan dari banyak anggota lain.

Hal itu memungkinkan bagi anggota tersebut untuk dijadikan bakal calon dalam pemilihan
ketua PUK. Tinggal aturannya saja yang disesuaikan agar lebih bisa memberi kesempatan bagi anggota untuk berpeluang
menjadi ketua PUK dengan cara yang lebih demokratis.

Seperti misalnya agenda pendidikan dijalankan oleh seorang calon ketua setelah ia berhasil terpilih menjadi ketua. Dan semua yang saya sampaikan ini juga merupakan masukan dari
anggota yang lain.

Setelah mendengarkan dengan baik dari apa yang saya sampaikan, kemudian Anang dan Pak Ustuadz secara bergantian dengan sabar dan perlahan mencoba memberikan pemahaman tentang arti penting pendidikan dalam sebuah organisasi terutama di SPAI FSPMI.

Salah satu yang terpenting adalah agenda pendidikan lanjutan yang dijadikan sebagai salah satu syarat dalam mekanisme pemilihan ketua PUK serta alasannya.

Di awali dengan menceritakan sejarah awal berdiri SPAI, yang sebelumnya PUK-PUK yang sekarang ada di SPAI tergabung dalam SPAI
sampai terbentuknya SPAI yang pada masa awal terbentuknya memiliki sekitar 24.000 anggota dari 120 PUK.

Namun seiring berjalannya waktu, jumlah anggotanya semakin lama semakin menyusut sehingga saat ini anggota SPAI FSPMI
tinggal sekitar 8000 anggota dari 58 PUK.

Disini Anang dan Al Ghoby mencoba menjelaskan semacam hasil analisa tentang penyusutan jumlah anggota SPAI FSPMI dari waktu ke waktu.

Disini bung Anang dan pak Ustadz mencoba menjelaskan beberapa faktor penyebab dari semakin berkurangnya jumlah anggota SPAI FSPMI hingga saat ini.

Menurutnya, selain dikarenakan ada anggota yang terkena PHK, putus kontrak, mengundurkan diri dari perusahaan tempatnya bekerja dan beberapa hal yang lainnya.

Ada faktor penyebab yang membuat saya cukup terkejut yaitu bubarnya PUK di beberapa perusahaan atau ada PUK yang beberapa anggotanya mengundurkan diri keluar dari organisasi lalu bergabung dengan serikat pekerja di luar SPAI FSPMI, sehingga kekuatan
massa dari pekerja yang ada diperusahaan itu terpecah.

Dan bila kondisi ini terus berlanjut akan sangat berpengaruh bagi kesejahteraan pekerja pada umumnya.

Mengapa hal ini bisa terjadi ? jawabannya adalah pendidikan. Itu sebabnya mengapa pendidikan menjadi begitu penting dalam keberlangsungan sebuah organisai.

Contohnya pendidikan dasar (DIKSAR), dapat mengedukasi para anggota tentang manfaat dan pentingnya berorganisai bagi kita kaum buruh, juga dapat meningkatkan semangat
berorganisasi para anggota.

Dan juga agenda pendidikan lainnya yang lebih spesifik yang dapat meningkatkan kompetensi para pengurus di bidangnya masing-masing.

Paling penting adalah pendidikan lanjutan yang dikhususkan sebagai salah satu syarat dalam mekanisme pemilihan Ketua PUK yang akan menentukan layak atau tidaknya seorang calon ketua untuk menjadi ketua PUK.

Karena dalam pendidikan itu seorang anggota yang kemudian hari berpotensi menjadi seorang pemimpin akan dibekali ilmu dan pengetahuan tentang kepemimpinan yang sesuai dengan karakter dan dinamika yang terjadi di dalam SPAI FSPMI berdasarkan semua hal yang terkait dengan hal perburuhan.

Jadi dengan kata lain pembekalan kemampuan kepemimpinan yang diberikan akan lebih spesifik agar mampu menghadapi berbagai dinamika persoalan dan tantangan yang berkaitan dengan buruh dan segala permasalahannya yang mungkin akan dihadapi pada saat ia diberikan amanah sebagai pemimpin, dan juga mampu mempertahankan
keberlangsungan organisasi yang ia pimpin.

Karena setidaknya bila ia mampu mempertahankan keberlangsungan
organisasi yang dipimpinnya, maka sekurang-kurangya organisasi tersebut bisa berfungsi dengan memberikan manfaat bagi anggota walaupun hanya terbatas pada hal-hal yang bersifat mendasar, seperti memberikan perlindungan hak dan pembelaan bagi buruh sebagai anggotanya.

Jangan sampai hanya karena perbedaan pendapat antar anggota dalam memperjuangkan kesejahteraan dan kurangnya kesadaran serta pengetahuan yang cukup dalam berorganisasi, menjadikan hal yang paling mendasar tadi akhirnya tidak bisa kita dapatkan karena kekuatan kita sebagai buruh
terpecah.

Ini adalah pengetahuan dan pengalaman berharga buat saya, dan semoga juga bisa memberikan manfaat bagi pembaca.

Pada tanggal 13 Maret 2022 terselenggara pemilihan ketua PUK PT.Toyota Tsusho Logistic Center untuk periode kepengurusan 2022-2025 dengan hasil penghitungan suara yang dilanjutkan dengan musyawarah untuk mufakat, maka Yuli Purwanto terpilih kembali dan ditetapkan sebagai ketua.

Yang kemudian nanti akan dilanjutkan pada agenda selanjutnya yaitu MUSNIK IV PUK PT. Toyota Tsusho Logistic Center.

Demikian pengalaman yang bisa saya sampaikan dalam kegiatan berorganisasi untuk beberapa waktu terakhir.

Ada pelajaran penting yang bisa saya ambil dari kejadian ini yaitu tentang pentingnya pendidikan dan semoga juga bisa
bermanfaat bagi pembaca.

(Penulis adalah peserta pendidikan dasar media yang diadakan KC FSPMI Bekasi, 28 Maret 2022)