Pendidikan PPHI, Negosiasi dan Advokasi

Bogor, KPonline – Pendidikan-pendidikan perburuhan sangat penting bagi kaum buruh itu sendiri. Karena melalui berbagai macam pendidikan perburuhan, buruh-buruh bisa mendapatkan ilmu dan berbagi pengetahuan, berbagi pengalaman, hubungan emosional dan tentu saja mempererat tali silaturahmi antar buruh yang satu dengan yang lainnya.

Pada Sabtu-Minggu, 26-27 Oktober 2019, bertempat di Trainning Center FSPMI, Cisarua, Bogor, Pimpinan Cabang SPL-FSPMI Bogor melaksanakan agenda kegiatan Refreshing Course. Agenda kegiatan organisasi ini juga diisi dengan berbagai pendidikan perburuhan. Salah satunya yaitu Pendidikan PPHI, Negosiasi dan Advokasi.

Sebagai pemateri dalam Pendidikan PPHI, Negosiasi dan Advokasi dalam agenda Refreshing Course kali ini adalah Supri Izhar. Sekretaris Pimpinan Cabang SPL-FSPMI Bogor ini memaparkan tentang berbagai hal tentang seluk beluk PPHI, tehnik negosiasi dan proses advokasi dalam kasus-kasus perburuhan.

“Yang saya sampaikan dalam Pendidikan PPHI, Negosiasi dan Advokasi kali ini hanya baru kulit luarnya saja. Untuk mengupas lebih mendalam tentang PPHI, negosiasi dan advokasi, akan disampaikan oleh Ganang Triyono Sekretaris Bidang Advokasi Pengurus Pusat SPL-FSPMI,” ungkap Supri Izhar didepan seluruh peserta Refreshing Course Pimpinan Cabang SPL-FSPMI Bogor.

“Administrasi menjadi sebuah bagian dari proses yang tidak boleh dilupakan, baik dalam PPHI, negosiasi dan advokasi” papar Supri Izhar dalam Pendidikan PPHI, Negosiasi dan Advokasi. “Salah satu contoh kecil dari sebuah administrasi yang sering kita (buruh) lakukan misalnya mengisi dan menanda tangani daftar hadir dalam sebuah perundingan. Karena daftar hadir bisa menjadi sebuah alat bukti, jika ketika terjadi perselisihan, baik perselisihan hak ataupun perselisihan kepentingan,” lanjutnya.

Saeful Anwar selaku Ketua Bidang Infokom PC SPL-FSPMI Bogor pun berbagi pengetahuan dan pengalaman mengenai seluk beluk negosiasi dengan pihak Management.

“Sebagai negosiator, kita harus mampu mengendalikan emosional ketika dalam sebuah perundingan,” ujar Anwar mantan Ketua PUK SPL-FSPMI PT. Lintec Indonesia.

Lebih lanjut, Anwar pun memberikan pandangan dan juga motivasi kepada seluruh peserta Refreshing Course PC SPL-FSPMI Bogor. “Jangan sampai, seorang negosiator terbawa suasana. Apalagi dialihkan pembicaraan diluar konteks perundingan,” lanjutnya. (RDW)