Pelatihan Advokasi PUK Infineon Technologies Batam

Batam, KPonline – PUK SPEE FSPMI PT. Infineon Technologies Batam mengadakan pelatihan Advokasi untuk semua tim kerjanya. Pelatihan yang digagas bidang 3 (Hukum & Pembelaan) ini berkolaborasi dengan bidang 4 (HI, PKB & K3) diadakan di ESKA Hotel. Minggu, (19/06/2022).

Di dalam sambutan pembukaan pelatihan ini, Sekretaris PUK SPEE FSPMI PT. Infineon Technologies Batam Deffie Aditya mengatakan bahwa ini adalah pelatihan pertama untuk tim kerja PUK Infineon.

Bacaan Lainnya

“Ini hal baru yang baik dan tentu ini ada dasarnya bahwa tantangan kedepan akan lebih berat dengan adanya Omnibus Law. Maka dari itu, harus dipersiapkan untuk menghadapinya.” Kata Deffie Aditya

Pelatihan ini sendiri dibagi dalam 2 sesi. Sesi pertama dengan materi PPHI dibawakan oleh Alfitoni, wakil ketua umum PP SPEE FSPMI yang juga sebagai ketua Ecxo Partai Buruh Provinsi Kepulauan Riau.

“Pendidikan advokasi ini wajib diadakan, karena kalau tidak tahu cara mengadvokasi nanti dipikir pengurus PUK tidak mengurusi anggotanya. Mayoritas kasus FSPMI selalu menang di pengadilan, tetapi kita tidak menyoroti menangnya, tetapi kalahnya.” Ucap Alfitoni

“Kalah, mayoritas karena tidak memenuhi syarat formil. Padahal harusnya kalah di syarat materiil atau pokok perkara, karena system Peradilan kita di PPHI masih dibawah naungan Peradilan Negeri Perdata, yang harus menyiapkan data, yang kelemahan kita tidak punya barang bukti berupa data.” Sambungnya

Sementara Sesi kedua yang bermaterikan Administrasi Advokasi ini dibawakan oleh Cok Berry, bidang Advokasi PC SPEE FSPMI Batam.
Dengan materi ini peserta disuguhi bagaimana cara pengaduan perkara, pemeriksaan perkara, bipartite, pendaftaran Perjanjian Bersama, mediasi, membuat risalah, dan lain sebagainya.

Diakhir materi, Cok Berry mengadakan simulasi bipartite dan membuat risalahnya. Lalu, pelatihan advokasi ini sendiri ditutup oleh ketua Infineon, Suparman.

“Pelatihan ini baru dasar, dan berharap selanjutnya setelah acara ini muncul orang-orang yang kearah lebih baik. Artinya muncul orang-orang atau tim advokasi yang memahami bagaimana HI atau Hubungan Industrial ini ada, baik ditingkat PUK atau ditingkat lebih lanjut lagi. Nantinya akan ada pelatihan advokasi lanjutan dari peserta yang ada sekarang ini.” Tutupnya

(Sutarman/Marino)

Pos terkait