Pasca Merger, FSPMI PT. ASMO Siap Hadapi Perubahan

Bekasi, KPonline – Setelah beberapa kali PUK PT. ASMO Indonesia menyampaikan surat kepada perusahaan tentang isu akusisi menjadi DENSO terjawab sudah dengan adanya pengumuman pimpinan perusahaan tanggal 28 Juni 2019.

Disebutkan per 1/8/2019 PT.ASMO Indonesia berubah menjadi PT.DENSO Manufacturing Indonesia.

Menyikapi adanya perubahan tersebut PUK FSPMI PT.ASMO Indonesia bergerak cepat merubah nomor pencatatan Serikat Pekerja. Tanggal 5 agustus 2019 legalitas PUK telah teregistrasi di Dinas Tenaga Kerja. Dan bersamaan pada hari itu juga disampaikan pemberitahuan kepada perusahaan yang baru.

Setelah itu mereka pun melakukan konsalidasi di Omah Buruh pada hari Kamis (8/8/2019). Dihadiri oleh Ketua PUK FSPMI, Rohwan yang sudah 8 bulan berjuang diluar pabrik karena tidak dibolehkan masuk oleh perusahaan. Nampak juga jajaran pengurus dan 120 orang korlap ikut hadir.

Konsolidasi diawali dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan mars FSPMI yang kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari jajaran pengurus yang menjelaskan kondisi pasca perubahan perusahaan.

Dalam sambutannya Sekretaris FSPMI menyampaikan adanya situasi serius yang harus dihadapi oleh organisasi sebagai tantangan bagi eksistensi organisasi.

“Organisasi tidak boleh tergantung dengan figuritas, karenanya proses regenerasi sudah kita jalankan sejak beberapa tahun yang lalu dengan berbagai pendidikan dengan segala tingkatannya,” ujarnya.

Selanjutnya Ketua PUK Asmo Rohwan tidak ketinggalan menyampaikan sambutan nya yang diiringi tepuk tangan dari yang peserta yang hadir.

Dalam sambutannya ketua memberikan motivasi untuk memperbaiki tauhid agar insan organisasi siap menghadapi segala perubahan.

“Keburukan terjadi memang atas izin Allah, tetapi bukan atas ridho- Nya,” ujar Rohwan mengawali sambutannya.

Dia juga memberikan bekal untuk anggota. Terutama tentang adanya PKB yang diduga akan diganti dengan PP karena pasca merger PP dibagikan ke semua pekerja .

“Sepanjang masih ada Serikat Pekerja maka PKB tidak boleh diganti dengan PP, kita harus sabar dalam perjuangan. Tetap kompak, bersatu dan saling membantu dalam kesulitan, insya Allah solusi datang dan dimudahkan oleh Yang Maha Kuasa penentu segala urusan,” pungkas Rohwan.

Konsolidasi ditutup dengan tekad siap menghadapi perubahan dan diakhiri dengan doa agar segala urusan dimudahkan. (Ocha)