Bogor, KPonline – Di hari kedua kegiatan refreshing course yang diselenggarakan oleh Dewan Pimpinan Wilayah Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (DPP FSPMI) Provinsi Banten bertempat di Training Center FSPMI, Cisarua, Bogor selama 2 hari tanggal 23-24 September 2019, dihadiri oleh Deputi Presiden FSPMI Obon Tabroni.
Obon memaparkan kembali sejarah pergerakan serikat pekerja dan lahirnya FSPMI, bagaimana dulunya serikat pekerja di kontrol oleh Pemerintah.
FSPMI kuat bukan karena SPA (serikat pekerja anggota) nya karena banyak tempat. Ucapnya
Menurut Obon, ada 6 prinsip dasar perjuangan FSPMI yang menguatkan kita yaitu
1. Prinsip Religi
2. Prinsip solidaritas
3. Prinsip Demokrasi
4. Prinsip Kejujuran
5. Prinsip Kemandirian
6. Prinsip Nasionalis
Semua perjuangan ada proses dan diawali hal yang remeh temeh atau hal yang kecil. Tegas Obon
Obon menjelaskan, beberapa pencapaian penting FSPMI dalam membawa gen perlawanan, pelopor dalam pergerakan dan kemandirian dalam gerakan.
Berjalannya waktu dalam pencapaian itu, pergerakan FSPMI telah merambah Nusantara dan menebar gen perlawanan. Jelasnya
Ia pun tak lupa mengingatkan, meski kita sudah menjadi pengurus fungsionaris PC, KC, PP, DPW dan pilar, jangan pernah tinggalkan Komunikasi dengan Pimpinan Unit Kerja (PUK), karena bagaimanapun itu, PUK adalah dasar bagaimana membangun pergerakan.
Tetap komunikasi harus tetap berjalan dan terjaga, kalo kita kompak, apapun bisa terjadi. Ucapnya
diakhir pembekalannya, Obon mengajak semuanya, teruslah bergerak dalam berjuang, jangan mengharapkan imbalan. Karena jika kita mengharapkan sesuatu lalu tak sesuai dengan harapan kita, timbulnya sakit hati. Pungkasnya
Kontributor Tangerang