MUSNIK VII PUK SPL PT.Sung Shin Indonesia

Bekasi,KPonline – Nasib kaum buruh ditentukan oleh buruh itu sendiri, teruslah berjuang demi kejayaan dan kesejahteraan kaum buruh. Tema dalam MUSNIK VII PUK SPL PT.Sung Shin Indonesia, Bekasi pada hari Sabtu- minggu,16-17 Februari 2019 bertempat di Hotel Pesona Bamboe, Lembang Ja-Bar. Di hadiri peserta MUSNIK 32 orang, utusan Pimpinan Cabang Serikat Pekerja Logam Bekasi 2 orang. Dalam MUSNIK ini Pimpinan Pusat Serikat Pekerja Logam yang mewakili 3 orang mendapat kehormatan menghadiri.

Di hadiri pula undangan dari PUK SPL Kota Bekasi, PUK Alexindo dan PUK Hyundai. Dalam setiap MUSNIK PUK SSI ini selalu spesial karena PUK SSI adalah motor penggerak Buruh dan Afiliasi di Kota Bekasi.

Bacaan Lainnya

Berserikat sejak tahun 2000, usia yang remaja ini 19 tahun berserikat mempunyai kompetensi aksi di dunia nyata, bagi sebuah organisasi juga dipengaruhi oleh usia organisasi tersebut. Bila di analogikan sebagai manusia, manusia memiliki fase kematangan. Fase tersebut terjadi saat manusia menginjak usia tertentu di sisi lain, kontribusi tersebut bisa memulai seiring datangnya usia. Apakah usia 19 tahun masuk kategori matang bagi organisasi di PUK SSI ini?

Hal ini terlihat dari sambutan-sambutan dari para pimpinan cabang, Pusat dan Konsulat Cabang. Di awali sambutan dari ketua panitia Amirudin, mengapa memilih Tema “Nasib kaum buruh ditentukan oleh buruh itu sendiri, teruslah berjuang demi kejayaan dan kesejahteraan kaum buruh” harapan ini untuk seluruh anggota FSPMI bersama-sama berjuang, karena kunci kemenangan adalah anggota.

Hal ini diperjelas lagi dalam sambutan ketua PUK SSI, bahwasanya usia ke 19 organisasi FSPMI di PT.Sung Shin Indonesia adalah sebuah hal yang sangat menantang, ibarat pohon tinggi yang banyak terpaan angin kencang. Masih banyak PR yang belum terselesaikan yaitu pembaruan PKB yang saat ini di gugat 4 pasal yang sudah berjalan di anggap Perusahaan merugikan mereka.

Diakui para pimpinan PC dan PP SPL bahwasanya PKB PIK SSI adalah terbaik di SPL. Banyak tunjangan yang di dapat dan memang ini yang membuat Pengusaha merasa di rugikan, tapi bagi anggota adalah kesejahteraan hidup.

Ketua umum Pimpinan Pusat SPL bapak H.M.Yadun Mufidz, SE dalam sambutannya mengatakan bahwa PUK SSI adalah PUK spesial di SPL. Dilihat dari kiprah dan kontribusinya di organisasi.

“Permasalahan yang ada di setiap PUK, itu pernah terjadi akibat dari sebelumnya. Pasang surut dalam pergerakan itu hal biasa. Pengusaha melakukan hal ini ambil positifnya, bahwa hal itu memacu anggota dan pengurus untuk terus berjuang dan bergerak. Deklarasi tahun 1999 SPMI saat itu, di prediksikan oleh Serikat Pekerja LEM saudara tua kita bahwa kita hanya mampu bertahan 3 bulan. Dalam pergerakan bahwa tidak ada kalah. Dikatakan kalah jika ada intimidasi dan penindasan dari pengusaha, organisasi diam. Kawan-kawan jangan pesimis, tetapi optimis terus berjuang sampai tak berdaya”. Ungkapnya.

Dalam kesempatan ini ketua umum SPL-FSPMI menyampaikan hasil RAPIM 3, dengan mengadopsi hasil Kongres di Surabaya bahwa perjuangan kita ada 4, yaitu :
1. Konsep
2. Lobby
3. Aksi
4. Politik
Politik, hal ini di tempuh karena parlemen jalan atau aksi dirasa sudah tidak efektif lagi maka lobby di Parlemen harus ada kader buruh yang paham ketenagakerjaan dan memperjuangkan buruh. Dalam HUT FSPMI ke-17 semua sudah jelas. FSPMI Go Politik. Maka Buruh harus kawal Caleg kita FSPMI sampai penghitungan.

Tak lupa sambutan juga dari ketua KC Bekasi Suprianto. Mengatakan hal yang sama bahwa masalah yang ada justru membuat kuat organisasi. Saya optimis, PUK SSI kuat berjuang di bawah pimpinan ketua PUK SPL SSI yang juga ketua Forum Buruh kota Bekasi yaitu Sibawahi. Tetap berjuang dan tetap berkibar Panji FSPMI di PUK SSI walau telah usang.

Rapatkan barisan, jangan terpecah belah anggota karena sesungguhnya kekuatan dan kemenangan itu adalah anggota yang solid dalam sambutan ketua PC SPL FSPMI Bekasi sekaligus membuka MUSNIK VII.

Pos terkait