Merawat Hasil Kerja Kolektif

Jakarta, KPoinline – Gerakan sosial dan politik seringkali diidentikkan dengan orang-orang yang mengambil posisi terdepan. Sebut saja para aktivis dan tokoh penting yang sering terlihat di depan layar kamera atau dalam panggung publik.

Namun, dibalik kesuksesan dan kemajuan gerakan tersebut, ada banyak orang yang bekerja di dalam senyap. Bisa jadi, tanpa pernah mendapatkan pengakuan dan apresiasi yang setimpal dengan kontribusi yang mereka berikan.

Orang-orang yang bekerja di dalam senyap ini berasal dari berbagai latar belakang. Baik yang ada di belakang meja maupun yang terdepan dalam setiap aksi di jalanan. Mereka bisa relawan, simpatisan, jurnalis, hingga penulis status di media sosial.

Mereka adalah orang-orang yang bekerja di belakang layar. Tanpa menonjolkan diri dan seringkali tidak mendapatkan imbalan yang memadai untuk kontribusi yang mereka berikan. Satu hal yang bisa kita rasakan, mereka memberikan kemajuan dalam gerakan sosial dan politik.

Tak jarang mereka harus menghadapi tekanan dan ancaman, bahkan masa depannya dipertaruhkan, namun mereka tetap gigih dan berkomitmen untuk memperjuangkan kebenaran.

Gerakan berhutang budi dengan orang-orang semacam ini. Pada mereka yang berada di akar rumput. Pada mereka yang terus melangkah meski tak pernah tersorot kamera.

Saya mau bilang, gerakan ini dibangun bersama oleh ratusan, ribuan, dan bahkan jutaan orang. Bukan oleh satu/dua orang. Jika ada yang mencoba untuk merusak kerja kolektif kelas pekerja, maka sejatinya ia telah mematahkan harapan banyak orang. Di titik ini kita tak boleh diam.

Kahar S. Cahyono, Wakil Presiden FSPMI, Wakil Presiden KSPI, Ketua Bidang Infokom dan Propaganda Partai Buruh