Menyoal PLN

Buruh OS PLN mengadakan konsolidasi nasional, Senin (31/5/2021).

Jakarta, KPonline – Mari kita mengalihkan pandangan ke PLN. Tepatnya ke buruh-buruh alih daya (outsourcing) yang ada di lingkungan perusahaan plat merah itu.

Dalam hal ini, buruh menyoroti Peraturan Direksi (Perdir) PLN 0219, yang dinilai merugikan kaum buruh. Berdasarkan catatan SPEE-FSPMI, setidaknya ada 10 dampak buruk akibat keluarnya Perdir tersebut.

Itulah juga yang menjadi biang keladi, buruh outsourcing PLN THR nya tahun 2021 ini lebih kecil jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.

Buruh outsourcing PLN tidak diakui sebagai pegawai PT PLN (Persero). Di rumah besar perusahaan listrik negara itu, mereka ibarat “anak haram”. Meski secara umum, mereka lah yang paling berkeringat untuk memastikan listrik tetap menyala.

Tak berlebihan jika mereka sampai membuat sindiran. “Urusan kerja di depan, giliran kesejahteraan belakangan.”

Di sini ada semacam anomali. Tidak diakui sebagai pegawai BUMN. Tetapi upahnya dikendalikan Perdir PLN.

Saya kira, ini bukan sekedar permasalahan upah. Apalagi hanya urusan pembayaran THR. Ini adalah serangan terhadap kesejahteraan.

Jika ini dibiarkan, niscaya ke depan akan semakin banyak hak-hak buruh yang dipreteli. Hilang sudah harapan. Tak ada lagi kepastian kerja dan kepastian pendapatan.

Untuk itu, sudah semestinya buruh OS PLN bersatu padu. Bergandengan tangan. Merapatkan barisan. Menghadapi “serangan” ini bersama-sama. Berkata tidak pada kebijakan yang tidak mencerminkan rasa keadilan ini.

Tidak berlebihan jika semakin banyak buruh PLN yang bergabung dalam serikat pekerja. Konsolidasi dilakukan di mana-mana. Maklum, SPEE FSPMI sudah mengibarkan bendera di 66 kabupaten/kota dan 22 provinsi — khusus buruh di OS PLN.

Di NTT, misalnya, dalam minggu ini saya mendengar sudah 4 kabupaten yang bergabung. Daerah-daerah lain juga sedang bersiap diri.

Pada akhirnya, ini sekaligus sebagai seruan untuk terus menggalang persatuan. Sebab hanya dengan berserikat, kaum buruh akan bermartabat.

Tentu saja, saya akan membersamai buruh-buruh OS PLN. Memastikan bahwa ini bukan hanya permasalahan mereka.

Anda di posisi mana?