Mencatat Geliat Pergerakan Di Cirebon

Cirebon, KPonline – Tanggal 3 Agustus 2017, kami Media Perdjoeangan FSPMI terjadwal dalam kunjungan kerja ke daerah Cirebon. Jangan membayangkan jauhnya dari Cikarang. Pastilah itu jika dibanding dengan jarak ke Jakarta

Tapi soal waktu tempuh Cirebon menang banyak. Cukup 2 jam saja. Rombongan saya, Muhammad Herveen serta Darma Tsurayya yang merangkap pengawal khusus.

Bacaan Lainnya

Kami terbagi dalam dua rombongan, Cikarang dan Jakarta. Dari Jakarta, berangkat Selamet Wahyudin, Kahar S. Cahyono Ramadhani F. Chuky dan Agung Andrasta Djangkaru.

Kami rombongan anak muda bergerak menyatukan simpul tali di antara media-media daerah untuk menyatukan gerak langkah. Menyatukan visi untuk lebih seirama. Dimana Cirebon adalah tempat ketiga setelah Tangerang dan Bogor, kedepan akan menyusul daerah daerah lain.

Di Cirebon, ini merupakan kali ketiga saya ke kota ini terkait Media Perdjoeangan. Masih segar di ingatan bagaiman kawan kawan Cirebon bersemangat membentuk media daerah, yang digawangi Mohamad Machbub dan Agus Riyanto. Ketua Konsulat Cabang yang mensupport. Memberikan dukungan penuh.

Kota Cirebon sesungguhnya bukan kota persinggahan semata. Di kota yang dijuluki “Kota Udang” ini tersimpan keunikan serta keindahaan yang tersebar di sejumlah sudut kota.

Kota ini pun makin menarik karena menggambarkan percampuran dua budaya, yakni Jawa Barat dan Jawa Tengah. Cirebon dikenal sebagai kota yang punya banyak keraton,
selain beragam kuliner tentunya.

Selama ini Cirebon lebih dikenal sebagai kota persinggahan semata bagi mereka yang hendak melintas dari Timur ke Barat Jawa atau sebaliknya, terlebih pada masa liburan Hari Raya Idul Fitri atau masa liburan sekolah.

Kota yang terletak di pesisir pantai Utara Jawa ini pun menjadi salah satu kota tersibuk di tanah air, dalam melayani warga yang ingin mudik sekaligus berlibur dari Jakarta maupun kota lainnya.

Bagaimanapun Cirebon tetap menjadi magnet tersendiri , kawan-kawan di sini luar biasa menentukan alat yang tepat untuk menyampaikan propaganda dan kegiatan berserikat.

Sosialisasi dan kunjungan kerja berjalan lancar, kawan-kawan luar biasa apresiasinya. Menambah keyakinan bahwa saat semua kembali ketujuan awal kembali ke semangat awal. Semua akan berjalan dengan baik dan terus akan di bukakan pintu pintu keberhasilan.

Kegiatan berjalan baik dan berakhir sore hari, tatkala senja menjemput. Setelah menghabiskan berpuluh bungkus nasi jamblang, kami merangsek ke stasiun Cirebon mengantar mas Kahar yang akan melanjutkan perjalanan ke Gresik, mengawal kawan-kawan Smelting.

Di luar cerita, bahwa gara gara itu kami harus berputar putar dan masuk ke pasar malam.

Paling tidak agenda kemarin semakin menguatkan kami bahwa Media Perdjoeangan punya tempat dalam pergerakan dan perjuangan kaum buruh. Kami yakin kalau bukan di mulai dari kita siapa lagi.

Semoga semangat kawan-kawan Cirebon menular dan menginspirasi kawan kawan di daerah lain.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *