Melalui Pendidikan Dasar, Lahirkan Generasi Muda yang Hebat dan Bermanfaat dalam Berserikat

Processed with VSCO with au1 preset

Bekasi, KPonline – Setelah persiapan selama dua pekan, akhirnya dapat terselenggara Pendidikan Dasar PUK SPAI FSPMI PT. Hogy Indonesia dengan tema ‘Lahirkan Generasi Muda yang Hebat dan Bermanfaat dalam Berserikat’. Agenda ini bertempat di Kantor Konsulat Cabang FSPMI Kab/Kota Bekasi, Tambun Selatan, Minggu (25/6/2023).

Dalam sambutannya ketua panitia, Pananthoko, yang juga Ketua Bidang 1 PUK SPAI FSPMI PT Hogy Indonesia menyampaikan rasa syukur atas terlaksananya agenda ini.

Bacaan Lainnya

“Alhamdulillaah, hari ini agenda pendidikan dasar bisa terlaksana, serikat pekerja adalah wadah bagi pekerja untuk memperjuangkan kesejahteraan pekerja, jangan sampai kita semua ini terbuai dengan kenyamanan sesaat karena sewaktu-waktu hal itu akan hilang dan harus diperjuangkan,” kata dia.

“Maka melalui pendidikan dasar hari ini harapannya bisa melahirkan generasi muda yang bisa bermanfaat bagi orang banyak melalui serikat pekerja,” papar Pananthoko.

Selanjutnya ketua PUK SPAI FSPMI PT. Hogy Indonesia Lulut, dalam sambutannya mengapresiasi semangat anggota dalam mengikuti pendidikan dasar.

“Alhamdulillaah semangat kawan-kawan untuk belajar cukup tinggi, tidak ada kata terlambat atau batasan usia dalam mencari ilmu, mau itu PKWT atau PKWTT, muda ataupun tua. Karena kalau kita mau maju harus punya ilmunya, berani karena berilmu, bisa karena terbiasa,” ujarnya

Agenda Pendidikan ini dibuka oleh Ustad Alghoby selaku bidang 1 Pimpinan Cabang SPAI Kab./Kota Bekasi. Pemateri dalam pendidikan kali ini antara lain Ustad Alghoby dengan materi kepemimpinan, sementara Anang Widodo mengisi materi prosedur keluh kesah.

Adapun pemateri lainnya, Kurnia Sari mengisi materi tentang Apa dan Bagaimana Serikat Pekerja? Sebagai perempuan ia memparkan perempuan harus bisa memperjuangkan nasibnya dan tidak bisa diwakilkan oleh laki-laki.

Melalui pendidikan dasar ini harapannya anggota menjadi tahu apa itu Serikat Pekerja. Sudah jelas bahwa Serikat Pekerja itu dilindungi oleh Undang-Undang.

“Maka dari itu jadilah pekerja yang bermartabat, terlebih lagi pekerja di Hogy itu mayoritas perempuan, jadi harus bisa memperjuangkan nasib kaumnya,” pungkas Kurnia Sari.

“Harus vokal, kritis terhadap aturan-aturan, dan hal itu tidak bisa diwakilkan oleh pekerja laki-laki saja, karena apa yang perempuan rasakan misalnya seperti haid atau pun melahirkan itu ada aturannya dalam UU.” jelasnya.

Sementara materi mengenai hak-hak dasar pekerja dipaparkan oleh Haryono. Ia mengatakan sebagai pekerja memiliki kewajiban dalam menyelesaikan pekerjaan, di samping itu ada juga hak-hak dasar yang bisa didapatkan oleh pekerja, seperti upah, jaminan sosial, berserikat, keselamatan kerja, mogok, dan hak khusus perempuan.

“Setiap pekerja tidak terlepas dari upah yang layak agar bisa mencapai kesejahteraan, Serikat Pekerja wajib memperjuangkan upah yang layak setiap tahunnya, jika dibandingkan dengan masa lalu, kita harus kumpulin uang beberapa tahun untuk beli televisi, dibandingkan dengan upah sebulan bisa dibelikan televisi. BPJS jadi salah satu hasil dari perjuangan Serikat Pekerja, yang alhamdulillaah manfaatnya sekarang bisa dinikmati seluruh lapisan masyarakat,” ungkap Haryono.

Acara diakhiri dengan membagikan hadiah kepada peserta yang datang paling awal, lokasi rumah terjauh, pemaparan kesan dan pesan serta kuis. Agenda pendidikan dasar ini selesai dan berjalan tanpa kendala apapun.

Penulis : Whisnu
Editor : Yanto
Foto : Whisnu

Pos terkait