Jakarta, KPonline – Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Ke-I Partai Buruh merekomendasikan beberapa nama sebagai Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) Partai Buruh Pada Pemilu 2024.
Salah satu usulan nama yang menarik di usung adalah Henry Saragih, Ketua Umum Serikat Petani Indonesia dan mantan Presiden Petani Dunia.
Agus Ruli Ardianyas, selaku Ketus SC Rakernas Ke-I Partai Buruh sekaligus Ketua Majelis Nasional Partai Buruh menyampaikan Najwa Shihab dan Henry Saragih masuk bursa Cawapres Partai Buruh Pemilu 2024.
Siapakah Henry Saragih?
Henry Saragih (lahir 11 April 1964) adalah Ketua Umum Serikat Petani Indonesia (periode 2007 – sekarang. Selain itu, ia juga pernah menjabat sebagai Koordinator Umum La Via Campesina, sebuah gerakan petani kecil dan buruh tani internasional selama dua periode (2004-2008 dan 2008-2013). Ayah dua anak ini aktif memperjuangkan hak-hak kaum tani dan mengorganisasikan gerakan petani di Indonesia.
Putra Deli Serdang yang mendapat Penghargaan Penyelamat Bumi dari media luar negeri The Guardians menjadi inisiator dan organisator gerakan Pembaruan Agraria dan Petani Indonesia di tingkat Nasional sejak tahun 1992, dengan mendirikan Serikat Petani Sumatra Utara (SPSU) tahun 1994, dan mendirikan Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA) tahun 1995, sebuah gabungan LSM di Indonesia yang memperjuangkan Pembaruan Agraria di Indonesia,
Mendirikan Federasi Serikat Petani Indonesia (FSPI) 1998, kini menjadi Serikat Petani Indonesia (SPI)
Pendiri Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia 2010, yang memperjuangkan Demokrasi Ekonomi di Indonesia.
Ketua Panitia Pelaksana Konferensi Pembaruan Agraria dan Hak Asasi Petani tahun 2001 yang dilaksanakan oleh Komnas HAM bersama dengan FSPI, KPA dan gerakan pembaruan agraria dan tani di Indonesia yang menghasilkan beberapa resolusi agraria dan pertanian Indonesia
Aktif melakukan berbagai aksi untuk menentang impor pangan ke Indonesia sejak tahun 1998 sampai sekarang
Pada tahun 2001 mengusulkan kepada MPR RI untuk mengeluarkan ketetapan MPR untuk mempertahankan Undang-undang Pokok Agraria (UUPA) No. 5 tahun 1960 sebagai pedoman pelaksaan reforma agraria dan peraturan dasar pertanahan di Indonesia
Menggugat Undang-Undang Penanaman Modal No. 25/2007 ke Mahkamah konstitusi pada tahun 2007, dan berbagai Undang-undang yang dikeluarkan oleh DPR dibidang agraria, dan pertanian yang bertentangan dengan KONSTITUSI INDONESIA UUD 1945
Mengusulkan perubahan UU Pangan no. 07 tahun 1996 yang menjalankan prinsip ketahanan pangan (food security) menjadi suatu undang-undang pangan yang baru yang menjalankan prinsip-prinsip kedaulatan pangan, yang akhirnya mengeluarkan UU PANGAN NO.18/2012
Mengusulkan UU Hak-Hak Asasi Petani mulai tahun 2008, yang akhirnya menghasilkan UU Perlindungan dan Pemberdayaan Petani (UU No. 19/2013)
Henry juga, Menerima Global Justice Award dari Institute for Global Justice (IGJ) pada tahun 2007.
Dinobatkan sebagai salah seorang dari “50 Penyelamat Planet” oleh Harian The Guardian, Inggris pada tahun 2008. Dinobatkan sebagai salah satu dari “Green Giants: The Eco Power List” oleh The Observer Ethical Awards dan dimuat di Harian The Guardian, Inggris pada tahun 2011
Pemberitaan sebagai “Defender of Farmers’ Right” oleh Harian The Jakarta Post, 1 Mei 2003
Dinobatkan sebagai tokoh gerakan sosial Indonesia oleh Majalah Mingguan GATRA pada tahun 2010
Dituliskan sebagai “Tokoh Petani yang Paling Berpengaruh di Dunia” di Harian Kompas pada tahun 2011.
Menanggapi hal tersebut, Henry Saragih menyampaikan berterima kasih dan siap untuk memastikan kepentingan petani diperjuangankan pada pemilu 2024.
“Saya berterimakasih atas kepercayaan Partai Buruh. Kita akan siap berjuang dimanapun memastikan tanah untuk petani, menolak impor pangan, harga yang adil untuk petani, maupun pembangunan koperasi”. Ujarnya. (MP)