Marsinah, Pahlawan Buru

Marsinah adalah simbol perjuangan buruh Indonesia. Karena keberaniannya melawan ketidakadilan, Marsinah menjadi salah satu tokoh perjuangan yang paling diingat dan dihormati.

Hari ini, 30 tahun yang lalu tepatnya 8 Mei 1993, Marsinah dibunuh. Tetapi semangatnya tetap menyala dan berlipatganda.

Di pabrik sepatu PT Catur Putra Surya yang terletak di Sidoarjo, Jawa Timur, Marsinah seperti layaknya buruh yang lainnya. Yang membuatnya istimewa, di pabrik itu, dia menjadi salah satu pekerja yang memimpin gerakan perjuangan.

Ketika unjuk rasa menuntut kenaikan upah dari Rp 1.700 menjadi Rp 2.250 pada 4 Mei 1993, Marsinah berada di barisan depan. Begitu juga saat beberapa rekannya dikeluarkan dari perusahaan, Marsinah menjadi orang pertama yang melakukan pembelaan.

Pada 5 Mei 1993 malam, seakan menjadi titik puncak perjuangan Marsinah. Dia hilang karena diculik dan disiksa oleh sekelompok orang.

Empat hari setelah kejadian, tanggal 9 Mei, jasad Marsinah baru ditemukan dengan luka mengenaskan di sebuah gubuk di daerah Nganjuk, sekitar 200 km dari tempatnya bekerja. Hasil forensik menyatakan Marsinah sudah tewas sehari sebelumnya.

Inspirasi Perjuangan

Kematian Marsinah mengajarkan kepada kita tentang pentingnya arti sebuah perjuangan. Sejak saat itu, banyak organisasi buruh dan gerakan sosial yang mengambil Marsinah sebagai inspirasi dan lambang perjuangan.

Kisah Marsinah juga menunjukkan bahwa keberanian dan tekad dapat membawa perubahan besar bagi masyarakat. Dan perubahan semacam itu, tidak selalu dimulai dari mereka yang memegang posisi/jabatan. Meski hanya buruh biasa, buktinya Marsinah bisa memimpin gerakan perjuangan yang menginspirasi banyak orang.

Marsinah juga mengajarkan kepada kita tentang pentingnya memperjuangkan hak dan keadilan tanpa takut akan konsekuensinya. Meski hidupnya dipertaruhkan, Marsinah tidak mundur. Dalam situasi yang sulit dan bahkan berbahaya, Marsinah tetap tegak berdiri dengan keyakinannya.

Sayangnya, hingga saat ini, kematian Marsinah masih menjadi salah satu kasus yang belum terpecahkan. Meskipun banyak orang yang berjuang untuk mencari keadilan bagi Marsinah, tetapi pelaku yang sebenarnya belum ditangkap dan diadili.

Pahlawan Buruh Nasional

Tahun lalu, dalam peringatan May Day 2022, Partai Buruh menganugerahkan Pahlawan Buruh Nasional kepada Marsinah. Ini sekaligus sebagai semacam prasasti, bahwa Partai Buruh akan meneladani keteguhan Marsinah dalam berjuang – meski nyawa menjadi taruhan.

Lebih dari itu, Partai Buruh juga meminta pemerintah agar menetapkan Marsinah sebagai Pahlawan Nasional.

“Kami meminta Marsinah diangkat sebagai pahlawan nasional. Banyak pahlawan dari berbagai kalangan, bahkan banyak sekali pahlawan dari kalangan pengusaha, militer, polisi, dan birokrasi. Akan tetapi, belum ada satu pun pahlawan dari kaum buruh,” demikian pernah disampaikan Presiden Partai Buruh, Said Iqbal.

Proklamator Kemerdekaan Republik Indonesia/Presiden Pertama RI Soekarno kerap mengingatkan sokoguru negara, antara lain, para buruh, petani, dan guru.

Marsinah, buruh pabrik arloji, layak mendapatkan gelar itu.

Kahar S. Cahyono, Wakil Presiden FSPMI & KSPI, Ketua Bidang Infokom dan Propaganda Partai Buruh