Lawan Israel Warga Palestina Gelar Aksi Mogok Nasional

Gaza,KPonline – Warga Palestina menjalankan mogok massal guna melawan kekerasan yang dilakukan militer Israel, yang dimulai pada Selasa (18/5). Aksi yang diikuti serentak seluruh warga Palestina dari berbagai wilayah dan afiliasi politik tersebut merupakan yang pertama kalinya terjadi sejak 1936.

Wafa News mengabarkan aksi tersebut bertujuan untuk mematikan perekonomian dan perdagangan di wilayah pendudukan Tepi Barat, kemudian di Jalur Gaza, termasuk di wilayah-wilayah yang dikuasai Israel sejak 1948. Toko-toko terlihat ditutup kemarin sembari ribuan orang turun ke jalan mengikuti aksi unjuk rasa.

Bacaan Lainnya

Seruan mogok massal itu didukung partai-partai politik Palestina serta gerakan rakyat. Mereka mendorong seluruh anggota ikut serta dalam aksi tersebut. Panggilan aksi itu juga didukung Komite Tinggi Arab di Israel. Mereka menyeru 1,6 juta etnis Arab di Israel untuk ikut serta dalam pemogokan.

Tami Rafidi, seorang aktivis yang mengikuti aksi mogok massal di Ramallah, Tepi Barat, mengatakan, kesatuan yang ditunjukkan warga Palestina kemarin belum pernah terjadi. “Terakhir ada mogok massal seperti terjadi pada 1936,” ujarnya kepada Aljazirah, kemarin.

Ia menyatakan, aksi unjuk rasa itu untuk menunjukkan solidaritas warga Palestina dan etnis Arab di Israel atas penderitaan, yang mereka alami selama bertahun-tahun. Faksi Fatah menekankan, aksi mogok massal tersebut merupakan ‘Hari Kemarahan’ warga Palestina dan keturunan Palestina. Partai nasionalis dan partai Islam di Palestina juga melansir pernyataan mendukung mogok massal tersebut.

Di Indonesia, para buruh juga menggelar aksi serentak di berbagai wilayah membela Palestina. Salah satunya, massa aksi buruh solidaritas untuk Palestina dari Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), menggelar aksi demonstrasi di Kantor PBB dan Kedubes Amerika Serikat di Jakarta. Aksi itu menuntut agar PBB dan Amerika Serikat berupaya untuk memastikan agresi militer Israel terhadap Palestina dihentikan.

Aksi bermula di Kantor PBB menuju Kedubes AS. Sekitar 100 lebih perwakilan massa buruh berkumpul membawa bendera Indonesia dan Palestina. Mereka menyatakan, sudah menjalankan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 terkait aksi itu.

“Kami mengutuk keras aksi kekerasan terhadap bangsa Palestina, yang masih berlangsung hingga hari ini. Kami juga mengutuk keras aksi kekerasan terhadap umat Muslim, yang sedang beribadah,” kata Presiden KSPI, Said Iqbal, di depan Kantor PBB.

Di depan Kedubes AS, pesan yang sama disampaikan bergantian oleh sejumlah orator buruh. Said Iqbal juga menyebut bahwa pihaknya akan menyerahkan surat kepada duta besar Amerika Serikat untuk Indonesia. Surat tersebut ditujukan kepada Presiden AS Joe Biden.

Pos terkait