Lagi, Perusahaan Bayar Upah dibawah UMK dan Manfaatkan Covid-19 Pekerja Tidak Terima THR

Tangerang, KPonline – Beberapa hari lagi umat muslim akan menyambut dan merayakan Kemenangan Hari Raya Idul Fitri 1441 H yang tentunya disambut dengan suka cita dan bahagia, bisa membeli pakaian baru, kue lebaran dan memberikan sedikit rejeki kepada sanak saudara. Namun tidak bagi 71 karyawan PT. Young Sinaneka Energy yang beralamat di Jalan Raya Pasar Kemis, KM. 6,3 Kp. Cilongok Ds. Sukamantri, Pasar Kemis, memproduksi Briket Arang Batu Bara, untuk di ekspor ke beberapa negara – negara besar di dunia diantaranya Arab Saudi, Korea dan Turki.

Disaat kondisi sekarang ini, perusahaan memberikan mereka (pekerja.red) pil pahit, Upah yang seharusnya mereka dapat di bulan april – mei, akan tetapi perusahaan hanya memberikan upah di bulan april saja dan upah di bulan mei tidak ada kejelasan, ditambah dimana Tunjangan Hari Raya atau biasa disebut dengan THR, tidak mereka dapatkan. Upah yang mereka terima saat bekerja pun rata-rata 45-91 rb per hari, jika dihitung masih dibawah nilai Upah Minimum Kota/Kabupaten (UMK) Tangerang Tahun 2020.

Ditambah lagi dengan alasan adanya wabah Covid-19, perusahaan mengklaim dengan kondisi sekarang, pendapatannya menurun drastis dan dalam masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB), perusahaan memberlakukan sistem kerja Off, sehingga bisa dipastikan upah pekerja yang mereka terima diprediksi masih dibawah 1 juta rupiah.

“Iya, udah mah gaji gak seberapa, pake sistem off, seminggu masuk cuma 2-3 hari, upah dibayar harian, upah berbeda-beda ada yg paling kecil 45 rb paling tinggi 91 rb, udah kehitung upah bulan mei kita cuma dibayar dibawah 1 juta. Ucap Hendi selaku Ketua PUK SPAI FSPMI PT. Young Sinaneka Energy saat ditemui di lokasi Tenda Perjuangan, Rabu siang (20/05/2020).

Disisi lain kebutuhan persiapan menjelang lebaran tentunya harus dipenuhi dan sangat diharapkan oleh para keluarga karyawan. Membahagiakan anak dan istri atau suami.

Kami sudah 3 (tiga) kali berunding dengan management yaitu tanggal 5 Mei, 16 Mei dan 20 Mei 2020. Namun perusahaan tetap dengan pendapat nya, tidak mau membayar atau memberikan kami THR. Ungkapnya

Padahal setiap berunding, kami di tim berunding dari PUK, memberikan toleransi dan pilihan tinggal kepastian perusahaan mampu bayarnya kapan, akan tetapi dari pilihan dan solusi yang kami sampaikan tidak didengar, bahkan perusahaan terus berkilat dan seperti tak ada itikad baik dan malah mencatat pendapat perusahaan dalam risalah perundingan bahwa THR Tahun 2020, tidak ada. Jelas Hendi penuh nada kesal

Hendi menambahkan, Bahkan upah yang kami terima masih dibawah UMK Tangerang, padahal kami sudah bekerja 2- 10 tahun. Dan semenjak kami berserikat upah kami dalam satu tahun belakangan ini, selalu dicicil bahkan terlambat hingga 1 bulan, tapi kami masih diam dan berusaha bersabar.

Namun setelah melihat perkembangan kian hari sepertinya tidak menghargai kami sebagai pengurus serikat pekerja, kami bersepakat dengan Pimpinan Cabang SPAI FSPMI Tangerang Raya, permasalahan ini akan kami naikkan ke tingkat perselisihan, karena upaya perundingan kami selama ini sudah tidak dianggap lagi oleh pihak management, maka kasus ini akan kami perselisihkan. Tegas Hendi

Ditempat berbeda, disampaikan secara langsung oleh Pengurus PC SPAI FSPMI Tangerang Raya Wawaf Tahni kepada awak Media Perdjoeangan, Ia membenarkan bahwa adanya aksi mogok spontan yang dilakukan oleh PUK SPAI FSPMI PT. Young Sinaneka Energi akibat tidak ada nya titik temu atau kesepakatan dalam pembayaran Upah Pekerja yang konon katanya akan di potong sebesar 40% dan THR tidak diberikan.

Setelah mendapatkan hasil terbaru, dari perundingan tadi siang, perusahaan masih tetap dengan pendapatnya, itikad baik dari perusahaan sama sekali tak terlihat dan perundingan dinyatakan deadlock. Jadi kemungkinan usai lebaran ini, berkas-berkas akan disiapkan dan dimasukkan ke dalam perselisihan hubungan industrial. Pungkas Wawaf Tahni

Mereka berharap, setelah masalah diperselisihkan, segera ada titik temu, karena hanya itu salah satu harapan besar mereka saat ini sebagai bentuk pengabdian mereka selama ini bekerja di PT. Young Sinaneka Energy atau lebih dikenalnya PT. Youngsin.

 

Penulis : Mumun