Kuliah Shubuh, Kajian Syifa’us Syaqim bersama Al Ustadz Al Habib Taufiq Assegaf

Pasuruan, KPonline – Sebagai seorang buruh/pekerja tentu kita sangat disibukan dengan aktifas kerja, berangkat pagi pulang petang, dari hari senin sampai jum’at, belum lagi kalau hari sabtu masuk lembur atau bahkan ada yang kerjanya masuk shift pagi, siang, dan malam.

Tentunya akan terasa sangat rugi jika hidup yang hanya “numpang lewat” ini digunakan untuk bekerja, atau urusan duniawi saja tanpa mempersiapkan bekal di akhirat nanti.

Bacaan Lainnya

Diantara bekal yang dipersiapkan diantaranya dengan mengisi kegiatan sehari-hari kita ini dengan nilai ibadah, mengharap ridho Alloh SWT dan berkumpul dengan orang-orang sholeh.

Bertempat di Masjid Toha Pondok Pesantren Sunniyah Salafiyah, Jl. Sidogiri KM 1, Kraton, Kabupaten Pasuruan. Ratusan masyarakat Muslim Pasuruan dan sekitarnya berbondong-bondong untuk menghadiri acara pengajian umum rutin setiap Ahad pukul 05.00 WIB pagi.


Membahas Kajian hadist kitab Syifa’us Syaqim yang disampaikan oleh Al Ustadz Al Habib Taufiq Assegaf, yang kali ini membahas mengenai “Haram Penipuan Dalam Perdagangan”.

Jangan kamu saling menipu dengan cara An-najs atau pura-pura membeli dan memuji-muji dagangan orang lain agar laku, bisa juga memuji-muji barang dagangan miliknya. Orang yang melakukan itu dilaknat, dosanya ini sama dengan pemakan riba atau rentenir. Jadi An-najs hukumnya haram.

Orang yang berdagang, Muslim, Jujur dan Amanah nanti di Padang Mahsyar akan dikumpulkan dengan orang yang mati Syahid.

Dalam satu riwayat Nabi Muhammad SAW bersabda:
“Pedagang itu semuanya akan dikumpul di Hari Kiamat menjadi orang yang Dzolim, kecuali dalam hal perdagangannya bertaqwa kepada Alloh SWT, tidak melakukan hal yang Haram, kemudian berbuat baik tidak sampai mendzolimi dan jujur”.

Jujur ini kunci dari segala kebaikan, kunci daripada kesuksesan. Kata Nabi bersabda :
“Kejujuran itu membimbing kepada kebaikan, dan kebaikan itu membimbing kepada Surga”.

Penjual dan pembeli itu kalau terbuka, jujur itu Berkah.
Penjual dan pembeli itu kalau saling menutupi, diambil berkahnya oleh Alloh SWT. Mungkin duitnya banyak tapi tidak berkah.

Tidak berkah itu macamnya banyak :
1. Bisa bangkrut
2. Duitnya banyak tapi musibahnya tambah besar.
3. Mungkin duitnya banyak, tidak kena musibah tapi duitnya tidak bisa digunakan amal khoir atau amal kebaikan.

Untuk itu janganlah anda mencari banyaknya harta tetapi yang dicari berkah. Hayo milih mana dapat seratus ribu tapi berkah atau seratus juta tapi tidak berkah? Mikir ya, ini ujian itu ujian, MasyaAlloh.

Berhati-hatilah urusan duniawi untuk selamat urusan akhirat. Sesama orang muslim jangan saling merugikan. Lebih baik rugi harta daripada masuk neraka, itulah prinsip yang hebat.

Terakhir orang itu jika ingin sukses dalam berdagang :
1. Jujur dan Amanah tidak menipu pembeli.
2. Jangan ambil untung besar tapi cuma sekali, ambilah untung sedikit tapi terus-menerus. (Dede Faisal RA)

Pos terkait