Jakarta, KPonline – Pimpinan Pusat mengadakan konsolidasi anggotanya dari pekerja alih daya alias pekerja outsourcing (OS) PLN khususnya dari PT. Haleyora Powerindo (HPI).
Para peserta yang diundang adalah semua Ketua, Sekretaris dan Bendahara dari seluruh Pimpinan Unit Kerja SPEE FSPMI PT. HPI dari 3 provinsi yaitu Jakarta, Banten dan Jawa Barat.
Agenda konsolidasi tersebut dilaksanakan di lantai 3 gedung DPP FSPMI yang beralamat di Jl. Raya Pondok Gede No.11 1, RT.1/RW.2, Dukuh, Kec. Kramat jati, Kota Jakarta Timur pada Sabtu (24/05/2025).
Slamet Riyadi, Sekertaris Umum Pimpinan Pusat SPEE FSPMI mengisi konsolidasi ini dengan membahas tertib iuran anggota, kegiatan musyawarah tingkat PUK dan perjuangan yang bersifat nasional.
Masalah yang bersifat nasional salah satunya adalah banyaknya hasil perjuangan SPEE FSPMI yang bersifat nasional namun pada kenyataannya sangat banyak pekerja OS PLN di seluruh nusantara yang tidak menikmati hasilnya khususnya karena tidak ada kegiatan serikat pekerja.
“Percuma kebijakan hanya ada di atas kertas kalau tidak dikawal,” tegas Slamet Riyadi menjelaskan tugas dan manfaatnya bergabung dalam Serikat Pekerja yang aktif.
“Percuma kebijakan hanya ada di atas kertas kalau tidak dikawal,” lanjut Slamet Riyadi.
Slamet juga menegaskan pernyataan Presiden Prabowo yang berjanji akan menghapus sistem outsourcing pada peringatan Hari Buruh Internasional 1 Mei 2025 yang lalu harus menjadi isu nasional yang terus diperjuangkan.
Penulis: Deddy Chandra
Foto: Deddy Chandra