Konsolidasi Akbar PUK Se-Bandung Raya Dalam Rangka HUT SPAI-FSPMI ke 6

Cimahi, KPonline – Kemeriahan Acara HUT SPAI-FSPMI Ke 6 sangat terasa sekali dengan di gelarnya acara Konsolidasi Akbar PUK se Bandung Raya pada hari Minggu 4/2/2018. Acara di mulai sejak pukul 08.00 wib di Asrama Kipal Cibeureum Bandung ini dihadiri oleh Seluruh PUK yang ada di Bandung Raya, PC/KC, perwakilan dari BPJS Ketenagakerjaan, perwakilan dari FSPMI Cianjur dan juga Deputi Presiden FSPMI sekaligus Ketua Umum SPAI-FSPMI Obon Tabroni beserta keluarga.

Dalam Sambutannya, baik itu Ketua KC, Ketua PC, Pangkorda GM, Para Ketua PUK, diperoleh satu kesamaan pendapat bahwasannya di Bandung Raya ini khususnya, masih terlihat dengan jelas kurangnya rasa kepedulian anggota terhadap Organisasi. Berorganisasi itu tidak cukup hanya membayar COS saja, tetapi diperlukan dukungan dari berbagai aspek. Perjuangan Buruh tidak akan berhasil tanpa adanya persatuan dan kesatuan seluruh anggota.

Bacaan Lainnya

Jujun Juansyah ( Ketua KC BR ) mengingatkan. “Pemerintah Kota Cimahi sudah memberlakukan Perda no 8 /2015 tentah Upah Sektoral. Namun kenapa sampai detik ini tidak ada realisasi dari seluruh perusahaan di kota cimahi. bahkan UMSK 2018 seakan hanya jadi berita saja tanpa ada keputusan yang pasti. Kita harus terus bergerak, berjuang untuk mendorong agar semua itu bisa terwujud.”

Memang tidaklah mudah perjuangan ini kalau untuk membangun rasa kesadaran diri dari seluruh anggota saja tidak terwujud. Tugas kitalah seluruh Stakeholder, KC, PC, PUK untuk mengingatkan anggota, mengajak seluru anggota untuk bisa memahami arti dari perjuangan. hilangkan perbedaan, tumbuhkan semangat berjuang, tanamkan kesadaran pada diri bahwa dengan bersatu kita pasti mampu mewujudkan perubahan yang lebih baik. Tanggal 9 Maret 2018 kita akan lakukan aksi Pengawalan UMSK di Pemkot Cimahi.

Hendrayana ( Ketua PC BR ) mengungkapkan bahwa berorganisasi memang bukan hanya membayar COS saja, atau hanya beraksi saja, tapi berorganisasi itu adalah tempat untuk bisa memupuk semangat kebersamaan dalam perjuangan. Adalah tugas kita bersama membangkitkan rasa kesadaran seluruh anggota pada organisasi.

” kita punya target di tahun ini untuk melaksanakan Latsar Garda Metal” tegasnya.

Yayan Mulyana, Pangkorda GM BR menambahkan, Bandung Raya memilki Motto ” Sasuhunan Sauyunan ” dan itu harus dibuktikan dalam kehidupan berorganisasi bahwasanya kita adalah satu kesatuan dengan rasa kebersamaan. Jangan pernah memilah dan memilih siapa dan dari mana kita berasal. dalam berorganisasi kita adalah adalah saudara yang semestinya selalu bersama.

Ada satu ungkapan yang menarik yang disampaikan oleh Bunda Uun ,istri dari Obon Tabroni, yaitu ” Berorganisasi itu Seperti halnya Pelangi “. Walaupun berbeda warna namun tetap satu kesatuan dan membentang sama tanpa terpisahkan. Belajarlah dari banyak pengalaman dan kejadian. Upah itu tidak datang dengan dengan sendirinya, tidak datang dari air hujan, tapi upah itu di dapat dari hasil perjuangan.

Dalam kesempatannya, Obon Tabroni ( Ketum SPAI-FSPMI ) menyampaikan beberapa hal. Dalam perjuangan memang sangat dibutuhkan tekad yang kuat terutama dari hati kita sendiri. Dalam perjuangan dibutuhkan pengorbanan dari berbagai sisi. jangan pernah berfikir dalam perjuangan ini akan mendapatkan hasil yang sesuai. namun tetap lah berjuang dan terus berjuang.

FSPMI punya tanggung jawab moral untuk terus beraksi, bergandengan tangan,bersama sama memperjuangkan buruh agar mendapatkan kehidupan yang lebih baik. Beliau pun mengungkapkan keinginanya untuk menyelenggarakan pendidikan Public Speaking yang bertujuan untuk memupuk rasa percaya diri pada seluruh anggota FSPMI. Diakhir sambutanya, Obon Tabroni menegaskan ” Kalau kita ingin berhasil, mulailah dengan tekad yang kuat untuk berjuang. Tgl 9/2/2018 kawal UMSK, tegaskan bahwa kita tidak akan hanya berdiam diri saja. Kita akan terus beraksi.. kita akan lumpuhkan kota ini agar pemerintah dan pengusaha memahami bahwa kita tidak main main mengenai upah”. (Rusman)

Pos terkait