Konsolidasi Akbar Pra Mogok Kerja PUK SPAI FSPMI PT Budi Makmur Perkasa Subang

Subang, KPonline – Bertempat di rumah salah satu anggotanya di Kp. Cirejag, Kab. Karawang, PUK SPAI FSPMI PT Budi Makmur Perkasa (BMP), mengadakan konsolidasi akbar pra mogok kerja, Minggu (01/11/2020) pagi.

PT Budi Makmur Perkasa adalah perusahaan yang memproduksi tepung beras bermerk ROSE Brand di Subang, Jawa Barat.

Bacaan Lainnya

Perusahaan ini diduga melakukan tindakan sewenang-wenang terhadap pekerjanya sehingga memicu reaksi mogok kerja yang rencananya akan dilakukan pada 4 November 2020 hingga 4 Januari 2021.

Konsolidasi Akbar ini dihadiri Ketua KC FSPMI Subang Suwira, Ketua PC SPAI FSPMI Subang Dedi Supianto, Pengurus PC SPL FSPMI Logam Supomo dan Pangkorda Garda Metal FSPMI Subang Rasyim, serta jajaran perangkat FSPMI Subang.

Ketua DPW FSPMI Jawa Barat Sabilar Rosyad dan Sekjend DPP FSPMI Riden Hatam Azis juga turut menghadiri acara konsolidasi.

Hadir juga Suryadi Gurning, perwakilan dari Konsulat Cabang FSPMI Purwakarta dan para tamu undangan dari LSM yang ada di kota Subang yang turut serta mendukung mogok kerja yang akan dilakukan oleh pekerja di PT Budi Makmur Perkasa.

Dalam sambutannya, di hadapan anggota PUK SPAI FSPMI PT Budi Makmur Perkasa, Suwira menegaskan bahwa mogok bukanlah tujuan, tapi mogok adalah alat untuk mencapai tujuan.

Mogok Kerja yang akan dilakukan ini terjadi dikarenakan perundingan yang gagal antara PUK dengan manajemen PT Budi Makmur Perkasa.

Hal tersebut dipicu dari mulai masalah pekerja borongan yang statusnya belum berubah, upah pekerja tidak mengalami kenaikan sejak tahun 2019, perjanjian bersama mengenai upah UMSK 2020 yang tidak dipatuhi oleh perusahaan dan mutasi tanpa alasan yang jelas kepada pekerjanya yaitu Dadan Herawan yang menjabat sebagai Ketua PUK dan Dedi Supianto yang juga Ketua PC SPAI FSPMI Subang.

Sementara itu, dalam sambutannya, Ketua DPW FSPMI Jawa Barat Sabilar Rosyad mengapresiasi kehadiran emak – emak dalam konsolidasi. Ia pun merasa yakin ‘power of the emak – emak’ akan mampu menyelesaikan masalah yang ada di PT BMP.

Sabilar Rosyad juga menyampaikan tentang masalah PHK yang menjadi kekhawatiran pekerja selama ini jika melakukan mogok kerja.

Menurut Rosyad, PHK itu seperti maut, yang mana suatu saat akan datang dan maut tidak berdasarkan nomor urut tapi berdasarkan nomor cabut.

“Pegawai yang rajin, atasan atau bawahan pasti akan di PHK. Jadi pekerja PT Budi Makmur Perkasa jangan takut di PHK karena semua akan mengalaminya dan PHK itu harus pengadilan yang memutuskan bukan pengusaha,” tegas Rosyad.

Dalam kesempatan yang sama, Sekjend DPP FSPMI Riden Hatam Azis mengucapkan terima kasih kepada Suhendar selaku tuan rumah. Riden juga menyampaikan terima kasih kepada KC FSPMI Subang yang sudah mengundang dirinya untuk hadir mewakili DPP FSPMI serta kepada anggota SPA FSPMI Kab. Subang yang hadir dalam rapat akbar pra mogok kerja.

“DPP FSPMI mendukung mogok kerja yang dilakukan dan berharap berjalan dengan tertib, lancar, dan damai, dan jika memang diperlukan, DPP FSPMI akan menginstruksikan kepada seluruh anggota FSPMI se-Jabodetabek untuk aksi unjuk rasa di PT Budi Makmur Perkasa dan akan melakukan penggalangan dana bagi pekerja PT Budi Makmur Perkasa yang melakukan sedang melakukan mogok kerja,” tutur Riden.

Riden pun menyampaikan pesan agar pekerja yang akan melakukan mogok kerja, tidak perlu takut di PHK karena jika Allah tidak berkenan maka tidak akan terjadi PHK massal di PT Budi Makmur Perkasa.

Tepat pukul 14.00 WIB, acara rapat akbar pra mogok berakhir dan ditutup dengan doa bersama yang dibacakan oleh ustadz Mamun Soleh. Inti dari doa bersama ini adalah untuk memohon kepada Allah agar mogok kerja yang akan dilaksanakan berjalan lancar, damai dan para manajemen PT Budi Makmur Perkasa dibukakan hatinya dan mengabulkan semua tuntutan pekerja.

Penulis. : Aap
Foto. : Asep Kahdar

Pos terkait