Kisah Insyira Mafaaza Tihany: Semangat Kecil dari Banjaran Pucung

Kisah Insyira Mafaaza Tihany: Semangat Kecil dari Banjaran Pucung

Tapos, KPonline — Di balik senyumnya yang lembut, tersimpan kisah ketegaran seorang anak kecil bernama Insyira Mafaaza Tihany, lahir pada 6 Desember 2019. Ia adalah putri dari Almarhum Irwan Budi Laksono, yang dahulu tinggal di Kampung Banjaran Pucung, RT 001/RW 005, Kelurahan Cilangkap, Kecamatan Tapos.

Almarhum Irwan bukan hanya seorang ayah yang penyayang, tetapi juga dikenal sebagai sosok pekerja keras dan pejuang buruh. Ia adalah anggota dari PUK SPAMK FSPMI PT. FSCM, yang turut serta memperjuangkan hak-hak pekerja dan kesejahteraan rekan-rekannya di tempat kerja.

Setelah kepergian sang ayah, Insyira kini tumbuh dalam pengasuhan penuh kasih dari lingkungan dan para relawan Yayasan Dua Puluh April. Ia menjadi salah satu anak asuh yayasan, menerima santunan setiap bulannya agar dapat tumbuh dengan penuh semangat dan harapan.

Keberadaan Insyira menjadi pengingat akan pentingnya kepedulian sosial terhadap anak-anak yang kehilangan figur orang tua. Ia adalah bagian dari generasi masa depan yang kini tengah ditemani dan dikuatkan oleh solidaritas dan cinta dari banyak pihak.

Mari bersama Yayasan Dua Puluh April, kita terus menjaga harapan anak-anak seperti Insyira, agar mereka tetap bisa bermimpi dan meraih masa depan yang lebih baik — sebagaimana cita-cita para orang tua mereka yang telah lebih dahulu berpulang.