Ketua Umum PP SPAMK FSPMI: “Keputusan Organisasi Harus Dipatuhi Semua Anggota”

Ketua Umum Pimpinan Pusat SPAMK FSPMI, Ahmad Heriyanto./Eddo Doz`santos

Cianjur, KPonline – Ketua Umum Pimpinan Pusat SPAMK FSPMI Ahmad Heriyanto menyempatkan hadir di acara Musnik VII PUK FSPMI PT Showa Indonesia Manufacturing.

Heriyanto tiba di Sangga Buana hotel, tempat diadakannya Musnik sekitar pukul 11 malam. Sesaat sebelum panitia melakukan penghitungan suara pemilihan Ketua PUK PT Showa periode 2018-2021, Ahmad Heriyanto memberikan sambutan singkat.

Ketua Umum PP AMK FSPMI tersebut menyinggung adanya oknum Pimpinan Serikat Buruh yang tampil di acara salah satu TV swasta. Oknum pimpinan Serikat Buruh tersebut menyatakan bahwa Perpres TKA yg di keluarkan oleh Presiden Jokowi adalah bagian daripada revolusi industri 4.0.

“Itu semua tidak benar, adanya Perpres no 20 tahun 2018 sama sekali tidak ada hubungannya dengan Revolusi Industri 4.0,” ungkapnya dengan nada kesal.

Selain itu dia juga memaparkan mengenai alasan mengapa Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) akhirnya mendeklarasikan Prabowo Subianto saat May Day (1/5) lalu.

“Prabowo Subianto kita pilih adalah hasil dari Rapat Kerja Nasional (Rakernas) KSPI yang di gelar di Jakarta pada 28-29 April 2018 lalu. Dalam musyawarah tersebut masing-masing semua afiliasi KSPI juga mengutarakan pendapatnya. Jadi keputusan mendukung Prabowo sebagai calon presiden bukan semata-mata keputusan Said Iqbal seorang diri. Akan tetapi itu adalah suara bulat dari KSPI,” ujar Ahmad Heriyanto.

“Dalam mekanisme organisasi sudah jelas, apapun keputusan organisasi maka harus dilaksanakan dan dipatuhi semua anggota.” Tegasnya.

Pasca Deklarasi Prabowo pada May Day lalu hingga kini KSPI terus saja di serang pihak pihak yang tidak senang. Bahkan KSPI dituduh sebagai underbow partai politik tertentu. Hal itu tidaklah benar. KSPI mendukung Prabowo Subianto sebagai capres karena hanya Prabowolah yang dinilai berkomitmen untuk kesejahteraan buruh. Prabowo dan KSPI juga membuat kontrak politik yang berisi sepuluh tuntutan buruh dan rakyat atau disebut dengan sepultura. (Ed)