Cilegon, KPonline – Ratusan buruh yang tergabung dalam Forum Komunikasi Serikat Pekerja/Serikat Buruh Kota Cilegon hari ini Kamis (10/11) mendatangi Kantor Disnaker Kota Cilegon.
Diiring rintik-rintik hujan, masa aksi berkeliling kawasan Industri Cilegon menyisir masa aksi yang masih ada di pabriknya masing-masing.
Masa aksi dipimpin oleh Ismail Korda Garda Metal Kota Cilegon dan Ubaidillah Wakil Ketua PC FSPMI Cilegon.
Agenda sidang Depeko hari ini yaitu mendengarkan pendapat dari unsur serikat pekerja/serikat buruh tentang besaran UMK 2023.
Menjadi agenda Depeko (Dewan Pengupahan Kota) Cilegon pada hari Kamis (10/11) menggelar sidang penetapan UMK Cilegon 2023 Sebelum menjadi rekomendasi yang akan dikeluarkan oleh walikota Cilegon dan disahkan oleh Gubernur Banten.
Agenda sidang Depeko hari ini menentukan UMK Cilegon menjadi perhatian kalangan Buruh yang merupakan termasuk salah satu unsur dalam Depeko.
“Sidang penetapan UMK Cilegon merupakan penentuan nasib Buruh Cilegon, karena akan menentukan besaran kenaikan upah dari tahun 2022 ke 2023 yang kemudian akan mempengaruhi kesejahteraan Buruh nantinya,” ucap Erwin Supriyadi selalu ketua PC FSPMI Kota Cilegon.
Seperti yang diketahui, tuntutan Buruh dalam sidang Depeko ada beberapa poin yang menjadi acuan yaitu:
1. Kenaikan UMK sebesar 13%;
2. Dasar penentuan kenaikan bukan PP 36. Turunan Undang-undang Cipta Kerja Nomor. 11/2020.
Jika upah buruhnya naik, otomatis kesejahteraan Buruh juga akan baik. Sehingga data beli dan ekonomi akan meningkat. Ucap salah satu masa aksi.
