Karsiman, Ketika Usia Bukan Menjadi Penghalang

Purwakarta, KPonline –  Batasan umur bukanlah sebuah halangan untuk tetap memberi karya nyata dalam sebuah pergerakan.

Karsiman namanya. Di usia yang tidak lagi muda, 53 tahun.

Bacaan Lainnya

Lahir di Cirebon pada tanggal 27 Juli 1965, Karsiman adalah sosok yang penuh dengan tanggung jawab.

Dia rela menghabiskan waktu untuk organisasi. Salah satunya adalah mengikuti Latsar Garda Metal gabungan FSPMI Cirebon Raya dan Purwakarta.

Mataku selalu tertuju pada Karsiman, yang sedang mengikuti Latsar. Tanpa terlihat lelah apalagi mengeluh dengan materi yang tersaji pada Latsar kali ini.

Hal itu memberikan sebuah gambaran secara langsung kepada saya, betapa Karsiman adalah sosok yang tegar. Buruh yang realitasnya penuh dengan berbagai macam tantangan kehidupan.

Terlebih dengan sederet program kebijakan pemerintah yang tidak berpihak kepada buruh diantaranya Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan.

Dalam kesehariannya, Karsiman bekerja sebagai pencatat meter di PT Arindo Pratama.

Bapak beranak satu ini juga merupakan ketua PUK SPEE FSPMI PT Arindo Pratama yang bergabung dengan FSPMI sejak Juli tahun 2013.

PT Arindo Pratama merupakan mitra/patner dalam hal pelayanan konsumen di Perusahaan Listrik Negara (PLN).

Meski memiliki umur lebih dari setengah abad, Karsiman menjalani pelatihan dasar dengan gigih. Tidak ada bedanya dengan  mayoritas kaum muda yang mengikuti pelatihan ini. Sungguh, salah satu contoh perjuangan yang patut ditiru untuk para generasi muda selanjutnya.

Walaupun usia sudah lebih dari setengah abad ternyata masih mau terus berjuang bersama Garda Metal FSPMI “Garda Terdepan Organisasi”.

Generasi Muda FSPMI masih adakah? Garda Muda FSPMI masih hadirkah?

Lihat Karsiman, yang menjadi sebuah inspirasi bagi generasi muda saat ini. Konsisten dalam berorganisasi.

Terlena itu boleh. Bermimpi itu wajar. Tetapi jangan lupakan cita cita. Konsistensi sikap untuk tetap terus menyuarakan aspirasi kaum buruh, terus berjalan mengiringi langkahnya.

Karsiman-Karsiman muda sudah saatnya kita bangkit menatap masa depan untuk kehidupan yang lebih baik, lebih layak dan sejahtera.

Disaat yang lain duduk manis di depan mesin produksi, Karsiman melangkah pasti mengikuti aksi. Disaat yang lain terlelap bersama indahnya mimpi menjadi karyawan tetap, Karsiman masih satu instruksi dan satu komando.

Semoga yang sudah terlelap kembali bisa terjaga. Semoga yang telah terbuai bisa kembali tersadar bahwa tiada batas untuk sebuah perjalanan hidup membantu terhadap sesama.

Karsiman tua berjiwa muda tanpa mengenal lelah untuk arti sebuah perjuangan.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *