Kantor Gojek Batam Dijaga Ketat, ini Tuntutan Lengkap Driver Gojek

Batam, KPonline – Sejumlah anggota kepolisian lengkap dengan kendaraan taktis, telah disiagakan di depan kantor perwakilan Gojek pada Senin pagi(13/7) di Central legenda point kawasan Mediterania, Batam Centre.

Selain menggelar aksi unjuk rasa di kantor Gojek tersebut, driver Gojek juga dijadwalkan akan menggelar rapat dengar pendapat dengan Komisi I DPRD Batam pada pukul 14.00 WIB siangnya

Bacaan Lainnya

Dari Surat tuntutan yang di tandatangani Ketua PUK SPDT-FSPMI Gojek Batam Gusril Alizar, mereka menolak penerapan Program Berkat yang dinilai membatasi pendapatan pengemudi ojek online dan meminta dikembalikan ke skema insentif awal.

Mereka juga menuntut penghapusan biaya jasa aplikasi konsumen yang membuat harga semakin mahal. Selain itu, mereka menuntut penurunan biaya sewa pengguna aplikasi sebesar 20 persen serta penerapan program evaluasi akun joki Gojek tanpa syarat.

Berikut tuntutan aksi mereka kali ini :
1. Menuntut di kembalikannya skema Insentif seperti semula
2. Hapuskan program “Berkat”
3. Perubahan Akun Joki “tanpa Syarat”
4. Meminta Evaluasi Tarif yang berlaku saat ini secepatnya dan biaya aplikasi di bawah 20%.

Sebelumnya Corporate Affairs Sumbagsel Gojek Indonesia, Aji Wihardandi,kepada media mengatakan program Berkat merupakan salah satu program kesejahteraan Gojek selama pandemi Covid-19 yang merupakan alternatif terbaik dalam menjaga pendapatan harian Mitra setiap harinya.

“Program Berkat akan membantu mitra mendapatkan pendapatan bersih minimum (Pendapatan dari Tarif setelah dikenakan Biaya Layanan Gojek 20 persen) yang bisa dibawa pulang Mitra per harinya yang besarannya berbeda-beda untuk setiap kota,” jelas Aji Wihardandi.

Bagi Gojek kata dia, mobilitas masyarakat yang menurun drastis berdampak pada sepinya order yang dijalankan oleh jutaan mitra driver di seluruh Indonesia. Hal ini lanjutnya secara otomatis membuat mitra driver kesulitan mengumpulkan pendapatan harian.

“Gojek berupaya membantu mitra-mitra driver dengan memberikan jaminan penghasilan setiap harinya bagi mereka,” katanya, Kamis (9/7/2020).

Kata dia, Program Berkat merupakan salah satu program kesejahteraan Gojek selama pandemi Covid-19 yang merupakan alternatif terbaik dalam menjaga pendapatan harian Mitra setiap harinya.

“Program Berkat akan membantu mitra mendapatkan pendapatan bersih minimum (Pendapatan dari Tarif setelah dikenakan Biaya Layanan Gojek 20 persen) yang bisa dibawa pulang Mitra per harinya yang besarannya berbeda-beda untuk setiap kota,” jelasnya.

Ia menjelaskan, tujuan dari Program Berkat adalah memberi kesempatan yang sama kepada semua mitra driver untuk mendapatkan penghasilan di masa sulit ini secara merata.

Di mana Gojek akan memberikan insentif kepada mitra driver yang berhasil meraih poin tertentu.

“Pengaplikasian sistem ini terbukti telah membantu banyak Mitra Gojek dari menurunnya jumlah orderan,” tuturnya.

Selain Program Berkat bagi para mitra, lanjutnya, Gojek juga berusaha membantu meringankan kesulitan yang dihadapi mitra driver dan ekosistem Gojek secara keseluruhan.

Terkait tuntutan untuk mengembalikan ke instentif awal, kata dia, akibat adanya pandemi COVID-19 ini masyarakat Indonesia diminta untuk bekerja dan belajar di rumah sehingga jumlah orderan buat mitra menjadi semakin berkurang.

Hal ini kata dia, menyebabkan skema insentif yang saat ini berlaku. Dimana skema tersebut mengutamakan pencapaian poin dan pendapatan yang tinggi, menjadi sulit dicapai. Hanya sedikit sekali mitra yang bisa mencapai tupo saat ini.

“Oleh sebab itu, mulai Juli 2020, skema insentif saat ini akan kami hilangkan sepenuhnya dan diganti dengan Program Berkat,” tuturnya.

Program ini lanjutnya meskipun sederhana tapi dibuat untuk membantu lebih banyak mitra untuk mendapatkan pendapatan minimum dengan poin yang lebih mudah dicapai

Mengenai tuntutan untuk mengevaluasi akun joki, untuk melindungi keamanan akun Mitra dan menjaga kepercayaan Pelanggan, Gojek mewajibkan Mitra untuk menggunakan akun miliknya sendiri.

“Penggunaan akun milik orang lain (akun joki) tidak diperbolehkan dan merupakan pelanggaran terhadap Tata Tertib Gojek sehingga akun tersebut akan dinonaktifkan,” jelasnya.

Akan tetapi kata dia, Gojek juga memahami ada mitra-mitra yang aktif, memiliki kinerja yang baik dan menjadikan Gojek sebagai pekerjaan utama.

“Namun sayangnya tidak menggunakan akun miliknya sendiri,” ujarnya.

Oleh karena itu, Gojek meluncurkan Program Evaluasi Akun Joki di mana semua Mitra yang menggunakan akun joki akan diberikan satu kali kesempatan untuk dievaluasi akunnya.

“Apabila mitra lolos evaluasi, mitra akan diberikan akun miliknya sendiri dan akun joki tersebut akan dinonaktifkan,” jelasnya.

Terkait tarif dan sharing profit 20 persen, kata dia, tarif per kilometer dan tarif minimum, Gojek selalu patuh terhadap peraturan yang berlaku.

“Penentuan potongan biaya layanan Gojek sebesar 20 persen ini sudah menjadi keputusan perusahaan Gojek dan hal ini telah disampaikan oleh Gojek sejak awal proses bergabungnya mitra driver,” jelasnya.

Pos terkait