Kajian Kuliah Subuh Habib Taufiq Assegaf, Taubat Adalah Penyesalan

Pasuruan, KPonline – Manusia itu tidak pernah lepas dari salah atau perbuatan dosa, dan yang paling penting bagaimana kita tidak mengulanginya lagi yaitu dengan cara bertaubat.

Pengajian umum kuliah subuh yang rutin diadakan setiap Ahad pagi pukul 05.00 WIB di Masjid Toha Pondok Pesantren Sunniyah Salafiyah, Jl. Sidogiri KM 1, Kraton, Kabupaten Pasuruan, Ahad (16/2/2020).

Bacaan Lainnya

Dihadiri oleh ratusan warga muslim yang memenuhi pelataran Masjid hingga keluar lesehan di pinggir jalan. Membahas kajian hadist kitab Syifa’us Syaqim yang disampaikan oleh Habib Taufiq Assegaf.

Bersabda Rasululloh SAW :
“Menyesal itu adalah satu bentuk taubat kepada Alloh SWT” (HR. Ahmad).
Dalam riwayat lainnya,
“Taubat itu adalah satu bentuk penyesalan.”

Inti daripada taubat itu harus menyesal, orang mukmin itu pasti menyesal dengan perbuatan dosa, selain meninggalkan maksiat dengan badannya, hati juga harus ada penyesalan.

Kalau ada orang sholat hati tidak khusu’, hati tidak ikhlas maka sholatnya hanya gerakan dan bacaan mulut.
Kalau ada orang istighfar thok, tapi tidak menyesal dengan perbuatan dosanya, maka nilainya adalah hanya bacaan mulut saja.
Karena inti dari taubat adalah menyesal.
Dari menyesal itu dia akan berhenti dari perbuatan maksiat atau dosa.

Orang mukmin itu, menyaksikan dosanya seperti batu besar di atas gunung, khawatir kerubuhan, takut keruntuhan, takut murkanya Alloh SWT.
Sedangkan orang munafik menilai dosanya seperti seekor lalat atau anggap remeh, dan tidak kepikiran terhadap dosanya.

Alloh SWT memerintahkan kepada orang beriman,
“Bertaubatlah kepada Alloh SWT seluruhnya kalian wahai orang beriman, niscaya jelas menjadi beruntung.”

Dalam ayat lainnya,
“Hai orang yang beriman, taubatlah dengan taubatan nasuha (sungguh-sungguh).”

Mobil itu asli bisa dikendarai, sedangkan mobil-mobilan itu ya mainan,
Rumah itu asli untuk tempat tinggal, tempat berteduh, kalau rumah-rumahan ya mainannya anak kecil itu.
Begitu juga Taubat, taubat beneran, taubat nasuha, sedangkan tobat-tobatan itu main-main, tidak serius.

Alloh SWT itu cinta kepada orang yang suka bertaubat dan banyak bersuci, karena memang ada ikatan.

Bersuci ada 3 macam :
1. Mensucikan hadas
Hadas besar dengan mandi, hadas kecil dengan wudhu.
2. Mensucikan najis
Ada najis ainiyyah, ada najis rukmiyyah.
3. Mensucikan kotoran
Kukunya panjang, rambutnya panjang di potong, cukur bulu ketiak.
Kalau kita ini hanya mensucikan dzohir, tidak mensucikan batin, gak serius kita.

Kata Nabi bersabda :
“Hai manusia, bertaubatlah kalian kepada Alloh SWT, aku saja (Rosululloh) yang tidak punya dosa, masih bertaubat 100x setiap hari.”

Orang yang bertaubat itu kekasih Alloh SWT, dan diapuni dosanya sampai bersih.
Jangan canggung lagi untuk bertaubat kepada Alloh SWT.

Syarat bertaubat yang dianggap, diterima sama Alloh SWT :

1. Langsung mencabut diri dari perbutan dosa
Ibarat jika tangan kita kesetrum, maka langsung dicabut, jangan diteruskan.

2. Menyesal dalam perbutan dosa
Ada orang minum khomer (arak), akhirnya sakit misal liver kena atau jantung kena, menyesal saya sakit gara-gara minum khomer. Lah,, itu menyesalnya karena sakit, bukan perbutan dosanya. Itu yang gak benar.
Harusnya menyesal karena perbutan dosanya.

3. Syarat sahnya taubat
Niat kuat tidak akan mengulanginya lagi.

4. Taubat itu diterima sebelum ruh sampai di krongkongan
Udah mau mati bertaubat, ya tidak diterima.

5. Taubat itu akan diterima sebelum matahari terbit dari barat atau hari kiamat.

Jaga anggota badan kita dari perbuatan dosa, jika sudah punya dosa janganlah ditunda-tunda untuk bertaubat. (Dede Faisal RA)

Pos terkait