Jelang MUSNIK Ke – 8 , PUK SPAMK FSPMI PT. YIMM Gelar Pendidikan

Jakarta, KPonline – Bertempat di Darmawan Park, Sentul – Bogor, hari Jum’at-Sabtu tanggal 17-18 September 2021, PUK SPAMK FSPMI PT. YIMM Jakarta gelar Pendidikan Musnik ( Musyawarah Unit Kerja ).

Agenda hari ini dihadiri oleh H. Furqon selaku Ketua Umum Pimpinan Pusat SPAMK FSPMI, Tri Widyanto, Kuszairi selaku Ketua dan Sekretaris Pimpinan Cabang SPAMK FSPMI DKI Jakarta, Pengurus PUK SPAMK FSPMI PT. YIMM, Pleno, Garda Metal dan beberapa perwakilan anggota.

Bacaan Lainnya

Pendidikan Musnik ini merupakan agenda yang wajib dilaksanakan oleh seluruh Pimpinan Unit Kerja, dikarenakan ada beberapa perubahan tentang tata cara ber Musnik sesuai amanat kongres FSPMI ke IV yang dilaksanakan di Purwakarta beberapa bulan yang lalu dan hasil sinkronisasi dengan Peraturan Organisasi SPAMK FSPMI periode 2021-2026. Hal ini menjadi penting terutama bagi PUK yang ingin melaksanakan Musnik.

Ketua panitia pendidikan, Sunaryo mengatakan dalam sambutannya bahwa, pendidikan Musnik ini menjadi sangat penting sebelum menuju ke proses pelaksanaan Musnik, karena dalam pendidikan ini akan disosialisasikan tata cara Musnik yang benar sesuai Peraturan Organisasi, dan nantinya menjadi harapan bersama yaitu melahirkan Pemimpin yang bisa terus menjalankan amanah Organisasi.

Ketua PUK SPAMK FSPMI PT. YIMM, Amin Saktiawan menyambung apa yang disampaikan Sunaryo, dalam sambutannya, Pendidikan Musnik adalah agenda yang harus dilaksanakan oleh kita khususnya internal unit PUK YIMM, oleh karena itu wajib kita laksanakan sebelum Musnik, agar tersosialisasi kepada Pengurus, Pleno dan Garda Metal yang terlibat dalam musnik nanti “.

Sebelum agenda pendidikan ini dibuka secara resmi oleh Amin Saktiawan, Furqon berkesempatan memberikan pesan beberapa hal kepada Pengurus PUK, Pleno dan Garda Metal yang hadir pada hari ini, jadikan momentum Musnik sebagai semangat baru untuk membangun kembali Organisasi yang kuat, disaat UU No. 11 Tahun 2020 sudah disahkan, ada beberapa hal yang menjadi bagian penting, yaitu ketika PUK dihadapkan dengan implementasi Omnibus Law kedalam Perjanjian Kerja Bersama ( PKB ), karna diduga banyak hal yang menurut pandangan Serikat Pekerja tidak sesuai dengan tujuan Serikat Pekerja.

Di tempat yang sama, Ketua Pimpinan Cabang SPAMK FSPMI DKI Jakarta, Tri Widyanto juga berkesempatan memberikan sambutan.

Dalam sambutannya Tri Widyanto menyampaikan beberapa pesan kepada undangan yang hadir, bahwa disaat bersamaan, saat ini PUK YIMM sedang berjuang dalam perundingan PKB.

” Perlu kerjasama yang kuat sesama fungsionaris ketika dalam waktu yang bersamaan, ada beberapa agenda yang harus berjalan sebagaimana mestinya” sambung Tri.

“ Perlunya kaderisasi di dalam Serikat Pekerja untuk melanjutkan tongkat estafet kepengurusan unit kerja, tentunya yang dipilih adalah orang-orang yang sudah berkontribusi terhadap organisasi dan orang-orang yang memiliki komitmen dan konsisten dalam setiap kegiatan organisasi.” ujar nya.

“ Tidak bisa kita menunjuk orang orang yang tidak ada kontribusinya dalam organisasi untuk dijadikan Pengurus Unit Kerja berikutnya, dan perlu mengingat bahwa dalam Musnik tentunya harus mengutamakan Musyawarah, agar Organisasi kedepan berjalan sesuai dengan harapan bersama” tambah Tri Widyanto.

Dalam pendidikan Musnik ini, dihadiri oleh dua orang pemateri dari bidang pendidikan PP SPAMK FSPMI yaitu Khairul Bakhri ST.MM. dan Agung Purwanto dari PC SPAMK FSPMI DKI Jakarta.

Pada sesi pertama, Agung menyampaikan beberapa hal salah satunya adalah Musnik salah satu agenda yang penting untuk dilakukan, seluruh fungsionaris memiliki tanggung jawab yang sama dalam hal pelaksanaan maupun secara prinsip tujuan Musnik tersebut.

” Perlu diketahui, dalam proses perjalanan menuju Musnik yang harus diutamakan adalah kekompakan dan kesolidan, untuk mencapai tujuan yang sama secara Organisasi, dan tentunya perlu juga antisipasi penggembosan dari pihak manapun atau oknum yang tidak bertanggungjawab, karena bagaimanapun seluruh fungsionaris maupun kepanitiaan yang nanti dibentuk wajib mensukseskan Musnik ini agar terpilih Ketua dan Pengurus yg benar benar memperjuangkan kesejahteraan anggota dan keluarganya” tegas pria yang biasa dipanggil Brada.

“Dalam berorganisasi perlunya kesadaran diri dari semua anggota bahwa ini adalah tanggung jawab kita bersama, kuat atau tidaknya organisasi tergantung dari anggotanya, Ketua PUK diibaratkan sebagai nahkoda, dan para pengurusnya diibaratkan sebagai awak buah kapal, dan anggotanya adalah sebagai penumpang kapal, agar kapal ini bisa bertahan maka diperlukan dukungan dan kekompakan dari seluruh orang yang ada dikapal tersebut.” ungkap Agung.

Materi selanjutnya dipaparkan dan dijelaskan oleh Khairul Bakhri secara teori maupun secara praktek pelaksanannya.

Bakhri menjelaskan poin-poin penting diantaranya, mulai dari persiapan awal pembentukan kepanitiaan, kelengkapan administrasi sampai dengan prinsip-prinsip Musnik itu sendiri.

Ditengah materi yang disampaikan Bakhri, peserta pendidikan banyak yang menanyakan tentang teknis pelaksanaan Musnik tersebut, dan pada akhir sesi pendidikan dilakukan simulasi tugas-tugas yang akan dilakukan oleh seluruh panitia, sehingga harapannya adalah Musnik bisa berjalan dengan lancar dan sukses. *(BRD)

Pos terkait