Janji-janji Calon Gubernur DKI Jakarta Terkait Isu Ketenagakerjaan

Jakarta, KPonline – Melalui debat pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta 2017-2022 yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jakarta, kita mengetahui bagaimana pandangan para calon terkait dengan masalah ketenagakerjaan. Berikut adalah rangkuman KPonline.

Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni

Pasangan ini berjanji meningkatkan daya beli masyarakat dan perluasan lapangan kerja baru di Jakarta. Peningkatan daya beli itu dilakukan dengan cara memberikan bantuan langsung sementara kepada warga miskin sebesar Rp5juta per tahun, dan dana untuk RT/RW sebanyak Rp1 milyar.

Bantuan modal juga akan digulirkan untuk warga yang ingin berwirausaha skala kecil.

Agus mengatakan secara makro ekonomi, dia akan mendorong pertumbuhan ekonomi guna menyerap pengangguran di Jakarta. Dia mengkritik penggusuran yang dilakukan pemerintah provinsi DKI Jakarta saat ini karena menyebabkan warga miskin bukan hanya kehilangan tempat tinggal tapi juga mata pencaharian.

Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat

Menekankan pentingnya reformasi birokrasi. Mereka bertekad menjadikan birokrasi yang melayani masyarakat Jakarta secara transparan dan profesional.

Soal pengangguran, pasangan ini mengatakan tingkat pengangguran di Jakarta dalam beberapa tahun terakhir menurun. Walau begitu pasangan petahana itu mengakui gini rasio di Jakarta relatif masih tinggi. Menurutnya, pengangguran di Jakarta tahun 2013 sebesar 8,3 persen, sekarang turun jadi 6 persen.

Dalam rangka mengurangi pengangguran Basuki menyebut telah menggulirkan program yakni memberikan modal usaha yang mekanismenya bagi hasil.

Anies Rasyid Baswedan dan Sandiaga Salahuddin Uno

Peningkatan lapangan pekerjaan di Jakarta sebagai program prioritas. Bukan hanya itu, jika terpilih, mereka akan mendorong akses terhadap lapangan kerja secara berkeadilan.

Anies berencana meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Jakarta sehingga mampu mengurangi pengangguran. Selain itu dia akan menghubungkan industri kecil dan mikro dengan industri skala besar.

Bagi Anies membuka lapangan pekerjaan yang bisa diakses warga Jakarta tidak mudah. Dia melihat lapangan pekerjaan di Jakarta diisi oleh orang dari luarJakarta bahkan orang asing. Oleh karenanya ketika terpilih, Anies akan membebtuk tim pengendalian orang asing. (*)