Jangan Biarkan Jokowi Berjuang Sendiri

Surabaya – KPonline – Suhu politik terus menghangat, wajan demokrasi untuk Pemilihan Presiden Indonesia terus mengepul, menebarkan aroma yang kian terasa sedap sedap panas. Segala macam bahan dan bumbu politik ditambahkan lalu dimasak hanya untuk mendapatkan sosok pemimpin yang benar-benar siap dan sanggup melayani kepentingan rakyat.

265 juta rakyat Indonesia sedang berharap harap cemas menunggu hajatan pesta demokrasi dan datangnya sang pemimpin untuk memandu Indonesia di tahun 2019 – 2024. Negeri besar yang berlimpah sumber daya ini, kembali diuji kedewasaan dan kematangannya dalam menjawab tantangan jaman.

Bacaan Lainnya

Adalah kaum pekerja buruh, salah satu elemen masyarakat yang terbesar, terdidik dan terorganisir, tentu tidak boleh melewatkan kesempatan ini. Kaum pekerja buruh harus sadar akan potensi dan peranannya, tidak boleh anti politik. Dengan melek politik, kaum buruh bisa mengawal lahirnya kebijakan yang benar-benar sesuai aspirasinya.

Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) yang menaungi beberapa organisasi serikat pekerja memahami betul kondisi ini. KSPI memutuskan ikut berperan dalam menggairahkan serta memeriahkan perhelatan pesta demokrasi. Seluruh anggota wajib terlibat aktif dalam proses pemilihan presiden, legislatif maupun Pilkada. Kaum pekerja buruh tidak boleh cuma sekedar jadi penonton dan alat politik belaka.

Sebagai motor pergerakan buruh, KSPI sesuai hasil kongres memutuskan mendukung Prabowo Subianto. Prabowo Subianto dipilih karena Ketua Umum Partai Gerindra tersebut bersedia menandatangani kontrak politik dan berkomitmen untuk menjalankan Sepuluh Tuntutan Buruh dan Rakyat (Sepultura). Di sisi lain kebijakan Presiden Joko Widodo selama ini, kurang berpihak pada kaum buruh dan rakyat.

Dalam rangka mendukung Prabowo sebagai calon presiden, kaum buruh bahkan rela melakukan longmarch dari Surabaya ke Jakarta. Dalam longmarch itu, kaum buruh juga menyuarakan isu yang terkait dengan masyarakat dan buruh. Isu-isu tersebut adalah turunkan harga sembako, listrik, dan BBM; hapus pemagangan dan outsourcing, tolak TKA China Unskilled, semua jenis penyakit harus ditanggung BPJS Kesehatan termasuk katarak, persalinan, dan rehabilitasi medis; Tolak upah murah dan cabut PP 78/2015, lindungi ojek online dan akui sepeda motor sebagai angkutan umum; serta angkat guru dan tenaga honorer sebagai PNS.

Kepada kaum pekerja buruh seluruh Indonesia, bangunlah dan jadilah pejuang yang berani, jangan biarkan Joko Widodo berjuang sendiri untuk Indonesia. Kesejahteraan itu harus diperjuangkan bersama bukan sekedar dititipkan atau dikampanyekan saja. Selain karena Jokowi dari pihak incumbent, semangat kebersamaan meramaikan pesta ini perlu dipupuk. Tentunya diramaikan itu bukan diajak berkelahi, tapi berlomba untuk kemajuan yang lebih baik.

Pepatah jawa memberikan contoh bagaimana menjadi pejuang sejati, “Sugih tanpa Bandha, Digdaya tanpa Aji, Nglurug tanpa Bala, Menang tanpa Ngasorake”, Secara harafiah dapat diartikan: Memiliki segalanya tanpa bergantung harta benda, memiliki kekuatan tanpa harus mengantungkan pada Ilmu/benda pusaka, berani melawan tanpa harus bergantung pada bala bantuan, dan meraih kemenangan tanpa harus merendahkan/menjatuhkan lawan.

Bagi kaum pekerja buruh, siapapun yang menjadi pemimpin, kalau tidak bisa memberikan perlindungan dan kesejahteraan, tetap saja​ akan di lawan.

Salam sehat hak rakyat – Salam sejahtera hak pekerja

Pos terkait