Jambore Nasional Perempuan 2 FSPMI, Kahar S. Cahyono : Perempuan Perubahan Peradaban

Bogor, KPonline – Materi akhir kegiatan Jambore Nasional Perempuan 2 FSPMI yang diselenggarakan selama 2 hari mulai tanggal 24-25 November 2023 di Villa Semak Daun, Bogor, sejarah pergerakan perempuan RA. Kartini disampaikan Vice Presiden DPP FSPMI Bidang Informasi komunikasi dan propaganda, Kahar S. Cahyono.

Menurut Kahar, di jaman RA Kartini, posisi perempuan hanya ada di 3 tempat yaitu Dapur, Sumur dan Kasur sementara ditempat-tempat lain peran perempuan tidak ada bahkan ditingkat organisasi pun nol.

“RA Kartini terkenal bukan karena jago masak, jago nyuci tapi karena menulis pikirannya tentang emansipasi perempuan dan berani bersuara perempuan merdeka agar setara”, kata Kahar

Surat-surat Kartini sering berisi refleksi tentang kondisi sosial dan budaya di Jawa, kritik terhadap praktik adat yang menindas, terutama yang berkaitan dengan peran dan hak-hak wanita, serta ide-idenya tentang emansipasi dan pendidikan untuk wanita.

Tak lupa ia juga mengingatkan bahwa perempuan memiliki peran sentral dalam menentukan kualitas keluarga dan masyarakat. Setiap perempuan harus memiliki semangat kepemimpinan dan gotong royong agar dapat berkontribusi sebagai penggerak keluarga maupun masyarakat.

Kahar menambahkan, perempuan saat ini harus meneruskan perjuangan dari RA Kartini, karena beliau bisa membaca dan menulis bahasa Belanda. Selama dipingit, ia belajar sendiri membuat dan berkirim surat dengan teman-temannya dari Belanda, salah satunya adalah Rosa Abendanon.

Karena sedang dipingit, tidak banyak yang bisa dilakukan Kartini. Tapi, surat-surat yang ditulisnya menjadi salah satu bentuk perjuangan. Ia menuliskan terkait gagasan-gagasannya baru mengenai emansipasi perempuan. Kartini menuliskan penderitaan perempuan Jawa seperti harus dipingit, tidak bebas dalam menuntut ilmu dan adanya adat yang mengekang kebebasan perempuan.

Meskipun sudah menjadi seorang istri, Kartini tetap ingin melanjutkan cita-citanya memperjuangkan kesetaraan perempuan dan menjadi guru. Suami Kartini mendukung dan memberi kebebasan terhadap cita-citanya. Salah satu bentuk dukungannya adalah dengan mendirikan sekolah wanita di timur pintu gerbang perkantoran Rembang.

“Perempuan adalah perubahan peradaban, tanpa perempuan kita semua tidak bisa seperti ini belajar adalah keharusan bagi semua orang bagi laki-laki maupun perempuan” ungkap Kahar