Iwan: Tak Ada Opsi Lain Kecuali Aksi

Jepara, KPonline – Penetapan upah minimum tahun 2019 seluruh daerah di Indonesia tinggal menghitung hari. Sementara itu, di berbagai daerah, buruh tengah sibuk mempersiapkan strategi jitu perjuangan upah ditanggal 19 November 2019.

Menarik untuk diperbincangkan, pasalnya saat ini buruh masih geram bahkan patah hati tehadap pemerintah. Sampai detik ini pun pemerintah masih enggan untuk satu hati dengan buruh dan lebih memilih PP No. 78 tahun 2015 sepaket dengan surat edaran dari Menaker. Padahal hati buruh adalah hati rakyat.

Bacaan Lainnya

Tak heran, banyak tanggapan dari buruh bermunculan mengenai perihal tersebut, Rabu (07/11/2018).

Salah satu tanggapan datang dari buruh di Jawa Tengah. Dia bernama Iwan, dia merupakan Panglima Koordinator Daerah (Pangkorda) Garda Metal Jawa Tengah. Yang turut memberikan tanggapan di kediamannya yang berlokasi di daerah Genuk kota Semarang, Jawa Tengah. Tanggapan berbau pesan ini ditujukan untuk buruh yang ada di kota Jepara.

“Aksi unjuk rasa menjadi opsi terbaik,sudah tidak ada opsi lain lagi bagi kita (buruh), kecuali aksi. Hak berunding kita sudah dimusnahkan dan kita sudah pasti dirugikan bahkan dimiskinkan dalam hal ini bung.” tegas Iwan.

Dia menghimbau agar buruh di Jepara all out turun ke jalan untuk melakukan perjuangan.

“Buruh harus benar-benar kuras pabrik, buruh harus all out turun ke jalan berjuang untuk upah Jepara yang layak. Artinya keseriusan kita dengan banyaknya masa aksi yang kita bawa beserta kesolidannya, menjadi parameter dan nilai tawar bagi buruh terhadap apa yang dituntutnya.”

“Masalah hasil itu nomor dua, yang terpenting dan harus kita tahu bahwa perjuangan dengan keseriusan tidak pernah menghianati hasil. Tuhan tidak tidur bung.” pungkasnya.

Dengan nada khas bicaranya, dia menambahkan petikan kata, yang dia sebut kata manis untuk buruh yang ada di Jepara.

“Buruh Jepara turun ke jalan untuk upah layak, karena sadar cinta dengan tanah air bumi Kartini,” ujar Iwan. (Ded)

Pos terkait