IPSI Pelalawan Bergejolak, Ketua Digulingkan Dengan Mosi Tidak Percaya

IPSI Pelalawan Bergejolak, Ketua Digulingkan Dengan Mosi Tidak Percaya

Pelalawan,KPonline – Kepengurusan Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kabupaten Pelalawan mulai bergejolak, hal ini seiring terbitnya SK yang di keluarkan di Pekanbaru 17 Febuari 2022 dengan Nomor :16/IPSI Riau/II/2022 oleh IPSI Provinsi Riau ditandatangani Ketua Umum Drs H Irwan, M.si.

SK pemberhentian tersebut di keluarkan pengprov IPSI Riau berdasarkan Mosi tidak percaya yang di layangkan 14 dari 16 perguruan yang tergabung di IPSI Kabupaten Pelalawan, adapun isi dari mosi tidak percaya itu di antranya bobroknya kepengurusan IPSI Pelalawan bentukan Hendri Jerman Salaja, tercemarnya nama baik IPSI Pelalawan usai pelaksanaan turnamen Bupati cup I yang di gelar akhir tahun 2021.

Bacaan Lainnya

Menanggapi terbitnya SK karateker sekaligus pemberhetian ketua IPSI Pelalawan Hendri Jerman Salaja tidak tinggal diam dan memberikan perlawanan yakni dengan menggugat Pengprov IPSI Riau melalui jalur hukum.

Selanjutnya terkait mosi tidak percaya yang di layang kan oleh 14 perguruan tersebut dikatakan Hendri Jerman Salaja tidak sesuai dengan fakta yang terjadi di lapangan di antaranya dalam kepengurusan IPSI pelalawan hanya 1 orang yang bukanperwakilan dari perguruan yaitu Bendahara Umum, Beliau adalah Direktur RSUD selasih, yaitu dr. Chairul Hamidi, M.kes.

“Dikarenakan yang mendukung saya itu terdiri dari 7 perguruan maka porsi pengurus 90% berasal dari 7 perguruan tersebut, yang 10 % berasal dari yang berseberangan,” terangnya.

Sedangkan tuduhan kata-kata yang memprovokasi pengurus untuk melakukan perlawanan pada KONI dan Pemkab Pelalawan, Hendri Jerman mengaku tidak pernah melakukan hal tersebut. Begitu juga dengan isi mosi tidak percaya yang menyebutkan monopoli yang dilakukannya sama sekali tidak benar, selanjutnya Hendri Jerman menyeret beberapa nama seperti Samsudin IKSPI sebagai Sekretaris dan Yusrizal yang menilap dana.

“Pada dasarnya saya berupaya untuk menyelamatkan kegiatan agar selesai, sedangkan kata-kata kita GAS KONI adalah bahasa Bupati Pelalawan saat kami datang di kediaman beliau, katanya kalau KONI tidak membantu maka sampaikan kepada saya itulah kata-kata dari Bupati,” akunya.

Disisi lain, salah seorang perwakilan dari 14 perguruan yang melayangkan mosi tidak percaya mengatakan jawaban Hendri Jerman Salaja merupakan bukan kebenaran melainkan pembenaran.

“Sudahlah, buat apa bersiteru, jika 14 dari 16 perguruan tidak lagi mendukung ketua lantas siapa lagi yang mendukungnya. Kalau untuk jawaban yang bersangkutan itu hanyalah sebatas pembenaran diri sendiri,” ujar perwakilan yang tidak ingin disebutkan namanya itu.

(Nofri Hendra)