Jakarta, KPonline – Paska insiden job fair bertema “Bekasi Pasti Kerja 2025” yang berlangsung pada Selasa, 27 Mei 2025 lalu, di President University Convention Center, Jababeka, Cikarang, yang justru berubah menjadi insiden ricuh dan tidak terkendali. Hal ini menjadi perhatian dan perbincangan banyak pihak, mulai dari aktivis buruh, pengamat ekonomi, pakar HRD hingga para politisi serta masyarakat luas. Dan yang pasti kejadian ini menjadi peringatan pemerintah daerah maupun pemerintah pusat untuk membenahi sistem rekrutmen tenaga kerja secara terbuka.
Mesti awalnya job fair ini bertujuan baik membuka akses ke dunia kerja dengan menyediakan lebih dari 2.500 lowongan kerja dari 64 perusahaan. Namun, antusiasme masyarakat yang luar biasa dengan kehadiran sekitar 25.000 pencari kerja justru menimbulkan kericuhan karena jumlah peserta jauh melebihi ketersediaan lapangan kerja serta kapasitas di lokasi acara.
Ricuhnya penyelenggaraan acara ini, sedikit banyak membuka kembali ingatan publik terhadap janji kampanye Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka soal 19 juta lapangan kerja. Janji itu dilontarkan saat Gibran masih berstatus sebagai Calon Wakil Presiden saat Debat Pilpres keempat di JCC Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (21/1/2024).
“Jika agenda hilirisasi, pemerataan pembangunan, transisi energi hijau, ekonomi kreatif, UMKM bisa kita kawal insyaallah akan terbuka 19 juta lapangan kerja untuk generasi muda dan kaum perempuan,” ujar Gibran, dikutip lagi Jumat (6/6/2025).
Belakangan, di beberapa media nasional baik televisi maupun online serta media sosial kembali viral atas janji kampanye ini. Banyak pihak yang menyayangkan ricuhnya job fair dan menghubungkan dengan janji kampanye Gibran yang belum terealisasi. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya para pencari kerja yang masih kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan, bukan saja pekerjaan yang sesuai kemampuan dan keterampilan, bahkan sekedar pekerjaan formal untuk mendapatkan upah guna menopang kehidupan sehari-hari pun sangat sulit di dapat. Apalagi dengan jumlah angka pengangguran terbuka yang makin meningkat dan lowongan yang sangat sedikit menjadikan persaingan sangat ketat.
Lalu kapan janji manis saat kampanye cawapres saat itu tentang 19 juta lapangan kerja akan diwujudkan?