Jakarta, KPonline – Selalu saja ada yang mengatakan, bahwa buruh yang demo ke Jakarta bukanlah buruh yang memiliki KTP DKI Jakarta. Mereka bukan orang Jakarta.
Memang, tidak semua yang demo ke Jakarta bukanlah buruh yang memiliki KTP DKI Jakarta. Namun demikian, bukan berarti buruh DKI Jakarta tidak ikut dalam demo tersebut.
Bahkan Ahok sendiri mengatakan, “Coba tanya KTP ny, KTP DKI apa bukan? Buruh DKI jarang sekali demo loh, biaya hidup lebih murah sekarang.”
Pernyataan Ahok ini jauh panggang dari api. Buktinya, beberapa hari ini, Jakarta selalu diwarnai demo. Salah satunya adalah buruh yang tergabung dalam Gerakan Buruh Jakarta. Mereka bahkan mengancam akan melakukan pemogokan besar-besaran, bulan November ini.
Maka, mengatakan demo buruh di Jakarta semata-mata dilakukan oleh buruh yang berada di luar Jakarta adalah ilusi.
Lalu mengapa buruh di luar DKI juga demo ke Jakarta?
Menurut Presiden KSPI Said Iqbal, buruh di luar Jakarta berkepentingan dengan upah minimum Jakarta. Karena Jakarta adalah Ibukota Negara. Kalau upah di ibukota negara saja rendah, maka imbasnya upah di daerah daerah juga rendah.
Apalagi masih ada anggapan, upah daerah tidak boleh lebih tinggi dari DKI. Jakarta adalah barometer, karena itu buruh diluar Jakarta berkepentingan dengan upah Jakarta.
Itulah kenapa, buruh di luar Jakarta mendesak agar Ahok menerapkan upah minimum yang layak. Terlebih lagi, faktanya, saat ini upah minimum Jakarta lebih rendah dari Karawang dan Bekasi.
“Tentu kebijakan Ahok ini memalukan. Karena sebagai Ibukota negara, mestinya upah di DKI yang paling tinggi, yang juga akan berdampak pada upah di daerah-daerah,” tegas Iqbal.
Lebih jauh dari semua itu, ini adalah makna solidaritas. Dimanapun, buruh harus bersatu untuk melawan kebijakan yang menindas. (*)
