Ini Cara Kreatif Mugiono, Pesulap Buruh Cegah Covid-19 Dengan Lomba Mewarnai

Bekasi, KPonline – Terus meningkat dan meluasnya wabah Covid 19 yang berdampak diliburkannya kegiatan belajar mengajar di seluruh kabupaten Bekasi dan menggantikannya dengan belajar di rumah sesuai himbauan Bupati Bekasi.

Untuk menghindari tingkat kebosanan anak-anak belajar di rumah, Mugiono menginisiasi lomba mewarnai tingkat TK dan SD di wilayah dekat rumahnya. Pria yang masih aktif bekerja di Astra Honda Motor ini bergerak dengan biaya sendiri mengadakan kegiatan tersebut.

Menggandeng Pijar Nusantara, yang merupakan taman baca yang didirikannya sendiri, Mugiono berkeliling membagikan kertas gambar yang siap di warnai.

“Hari ini target 1000 lembar yang akan saya bagikan, saat ini sudah saya sebar di Perumahan KSB Serang Baru, Grand Residence Setu, Perum Pondok Arraudhah 2, Jonggol dan Cibarusah. Semoga kegiatan ini bisa mengurangi kepanikan warga ataa wabah Covid 19 ini,” ujar pria yang hobi membaca dan main sulap ini.

Kegiatan ini dia lakukan ikhlas tanpa mengharap imbalan. Mulai dari tropi dan kertas gambar dia siapkan dan membagikannya sendiri. Harapannya kegiatan tersebut selain mengurangi kejenuhan anak-anak belajar di rumah juga untuk merangsang kreativitas dan kejujuran.

” Lomba ini tidak kita awasi langsung, dalam rangka social distancing. Para peserta cukup mewarnai di rumah dan hasilnya di foto, kemudian di share ke RT nya masing-masing. Trofi juara sudah kita siapkan 3 untuk masing-masing wilayah diatas,” kata pria pendiri Pijar Nusantara ini.

Pijar Nusantara merupakan nama untuk taman baca yang Mugiono dirikan sendiri. Perpustakaan ini sudah didirikan 2 tahun yang lalu dan berlokasi di Perumahan KSB Blok D23 No.2, Sukaragam, Serang Baru, kabupaten Bekasi.

Pria kelahiran Kroya, Cilacap ini berharap ada relawan yang mau menyumbangkan buku-bukunya untuk melengkapi Taman Baca Pijar Nusantara. Meski minat literasi di wilayahnya masih rendah, tapi tidak menyurutkan semangatnya untuk terus memotivasi anak-anak muda agar gemar membaca.

Bahkan untuk menarik minat tersebut, sesekali Mugi sapaan akrabnya mengadakan even “Sunday Morning”. Kegiatan yang berisikan jalan sehat dan hiburan berupa sulap dan badut dilakukannya sendiri.

“Alhamdulillah kegiatan tersebut di dukung aparat setempat. Kedepan saya ingin berbagi dengan orang-orang gila yang memang kurang perhatian dari pemerintah maupun orang-orang disekitarnya,” pungkas Mugi. (Ris)