Hidupkan Diskusi Untuk Saling Memahami

Bekasi, KPonline – Duduk melingkar, saling mendengarkan, terpukau tiap jiwanya akan pikiran orang lain, mendekatkan yang sebelumnya jauh, hingga terciptalah intelektualisasi dalam diri orang-orang yang berada dalam sebuah forum tersebut.

Begitulah kira-kira gambaran yang terbayang dalam benak kita ketika seseorang melemparkan kata diskusi, seperti halnya kawan-kawan pengurus buruh Bekasi, sebut saja Dodo, Yayat dan Endar usai rapat panitia Rakercab menyempatkan diskusi di ruang Logam, sekretariat KC FSPMI Bekasi Jl.Yapink Putra Tambun Selatan Bekasi, Jum’at (10/9/2021).

Menarik apabila memperbincangkan agenda organisasi di masa ketika pragmatisme dan hedonisme menjadi bintang kehidupan untuk orang-orang terpelajar.

Tak dipungkiri bahkan untuk diri saya sendiri bahwa ajakan untuk berkaraoke ria menjadi jauh lebih seksi dibanding ajakan untuk mengikuti sebuah forum diskusi.

Diskusi dipandang sebagai budaya yang melelahkan dan penuh perdebatan. Dampaknya sederhana orang lebih menyukai berbuat anarkis di jalanan karena itu adalah cara yang paling praktis dalam menyelesaikan masalah.

Bertebarannya fitnah bak debu di lalu lintas sosial media kita juga akibat dari minimnya minat kita hanya untuk duduk dan bertatap muka satu sama lainnya untuk mendiskusikan berbagai macam pandangan/ide, berharap nantinya akan terpakai ide tersebut.

Bayu Widagdo menyampaikan, satu langkah penting untuk membumikan diskusi adalah dengan membuatnya sebagai hal yang murah dan sederhana. “Kita lakukan diskusi untuk saling mengisi, saling bertukar informasi tak perlu diruangan yang ber-AC apabila langit masih juga membiru,” katanya.

Budayakan diskusi dalam pergerakan organisasi untuk saling mengisi, saling memahami sehingga tak ada dusta diantara kita. (Yanto)