Harga CPO Naik, Gepari Riau Tolak Pemberian Pupuk Gratis Bupati Pelalawan

Pelalawan KPonline – Said Abu Sopian,ketua Gepari Riau memberikan pandangan terhadap kinerja Pemerintahan Bupati Pelalawan di bawah kepemimpinan Zukri dan Nasaruddin yang telah mengesahkan RPJMD ini langkah awal yang sangat bagus kalau kita nilai,

“Jika kita melihat kondisi keuangan daerah RPJMD Pelalawan 2021-2026 kita berharap harus memandang visi misi untuk pembagunan Pelalawan, Ada hal yang harus jadi evaluasi oleh Pemerintah Pelalawan dalam hal RPJMD salah satunya adalah pemberian pupuk gratis bagi petani sawit”ujarnya.

Bacaan Lainnya
Said Abu Sopian,ketua Gepari Riau

Melihat tren harga CPO saat ini kami menilai program ini merupakan pemanjaan bagi petani sawit,sebab dalam sejarah CPO dari kelapa sawit harganya sudah mencapai angka tertinggi, ini artinya pemerintah Pelalawan jangan lagi memberikan bantuan pupuk gratis kepada masyarakat melainkan dengan cara lain seperti subsidi

“Jika program ini dipaksakan kami menilai ini akan menguras keuangan daerah kabupaten Pelalawan apalagi kita baru saja melewati masa masa sulit setelah wabah pendemi covid 19 ini”

“Kita berharap APBD kabupaten Pelalawan agar difokuskan untuk pembagunan yang lebih maju,bayak aset pemda pelalawan butuh perhatian saat ini,seperti misalnya Asrama Asrama Mahasiwa dan Rumah dinas “Tambahnya

“Sekali lagi kita berharapBupati mengevaluasi kembali program pupuk gratis, menurutnya sangat menelan biaya Puluhan Miliar”

Seperti di ketahui, harga CPO internasional sejak pertengahan Juni 2021 telah meningkat dari RM 3.471 per ton menjadi RM 4.696 per ton hingga 17 Agustus 2021. Artinya harga CPO sudah tumbuh 35,2 persen dan tren reli harga CPO seiring pemulihan permintaan bahan baku di negara tujuan ekspor utama.

Penguatan harga komoditas agrikultur unggulan Indonesia dan Malaysia ini mencapai kenaikan setelah adanya kabar baik dari New Dehli, India. Kabar baik itu meliputi potongan bea impor minyak sawit mentah. Apalagi mereka sudah memutuskan kesepakatan dengan negara di Asia Tenggara.

India menaikkan bea impor minyak sawit hingga 44 persen dari angka sebelumnya yang hanya 30 persen. Sedangkan bea impor olahan minyak mereka naik dari 40 persen menjadi 55 persen.

Dengan kebijakan ini, para investor bergairah untuk melakukan aksi beli. Pasalnya semakin rendah bea impor maka keuntungan yang didapatkan akan semakin tinggi.

Sebagaimana diketahui, India merupakan negara dengan jumlah impor minyak kelapa sawit mentah di dunia dengan total importir sebesar 5,44 juta ton. Angka sebanyak itu sebagain besar berasal dari Indonesia. Sedangkan dari Malaysia angkanya hanya sebesar 1,98 juta ton.

(Nofri Hendra)

Pos terkait