Hadapi Perjuangan Upah 2023, PC SPL FSPMI Kabupaten Morowali Gelar Konsolidasi Anggota

Morowali, KPonline – Melihat hasil perundingan yang tidak memuaskan, PC SPL FSPMI Kabupaten Morowali terus melakukan konsolidasi guna menguatkan tekad perjuangan merebut upah layak atau penolakan penetapan kebijakan kenaikan upah sebesar Rp.75.000,- yang ada di Kawasan PT. IMIP.

Konsolidasi dilaksanakan pada Minggu, 29 Januari 2023 bertempat di Aula Kantor Desa Bahomakmur Kecamatan Bahodopi Kabupaten Morowali. Konsolidasi yang dihadiri oleh pengurus dan perwakilan anggota di Internal FSPMI dipimpin langsung oleh Ketua PC SPL FSPMI Kabupaten Morowali, Muh. Zen Husen Alhasni, ST.

“Perjuangan Upah SPL FSPMI Morowali akan menempuh babak baru, intinya dalam melakukan perjuangan upah bukan hanya menuntut kesejahteraan namun juga harus memperhatikan keberlangsungan pekerjaan, dan Mogok kerja yang didasari oleh asas kepentingan secara regulasi itu ilegal beda halnya jika didasari oleh persoalan hak, dan upah adalah hak,” ungkap Muh. Zen Husen.

Yang menjadi topik utama pada pertemuan ini adalah tentang perjuangan merebut upah yang layak dengan merumuskan dan menjelaskan metode perjuangan FSPMI selanjutnya.

Setalah melakukan pengkajian dan berkoordinasi dengan Pimpinan Pusat yang ada di Jakarta, kali ini SPL FSPMI Morowali akan menempuh cara lainnya terlebih dahulu dan mogok kerja akan menjadi pilihan terakhir jika cara yang diputuskan sekarang ini tidak membuahkan hasil. “Terkait kesejahteraan PC SPL FSPMI Morowali akan memfokuskan perjuangan upah jntuk seluruh anggota SPL FSPMI Kabupaten Morowali,” kata Muh. Zen.

Kepada Koran perdjoeangan ketua PC SPL FSPMI Morowali Muh. Zen Husen Alhasni menegaskan sikap FSPMI terkait nilai kenaikan upah 2023.

“Seperti yang saya sampaikan di kesempatan sebelumnya bahwa kami SPL FSPMI Morowali menolak penetapan kenaikan upah yang murah, oleh karenanya eskalasi perjuangan FSPMI akan kami tingkatkan ke tahap selanjutnya. Karena Penetapan kenaikan upah yang kami terima di Kasawan IMIP ini adalah sebuah kebijakan dan ini termasuk perselisihan kepentingan maka menghadapinya harus dengan langkah dan strategi yang matang,” tegasnya.

Senada dengan apa yang telah disampaikan oleh ketua PC SPL FSPMI Morowali, Abdul Rahman menambahkan bahwa pihaknya bukan takut aksi mogok kerja. “Terkait Aksi Mogok Kerja, itu bagian dari Strategi Perjuangan FSPMI, yang mana kami jalankan KLA (Konsep, Lobi dan Aksi) jadi pasti tetap akan kita lakukan jika semua pedoman penyelesaian perselisihan telah kita laksanakan dan tidak membuahkan hasil,” kata Abdul Rahman

Selain persoalan upah, pada pertemuan tersebut juga membahas terkait perkembangan organisasi yakni bagaimana agar PUK yang berada dibawah naungan FSPMI Morowali bisa bertambah juga bagaimana persoalan ketenagakerjaan yang terjadi di lingkup kerja dapat diselesaikan dengan baik. (Yanto)