Gagalkan Omnibuslaw, FSPMI Mojokerto Siapkan Gerakan

Mojokerto, KPonline – Berbagai kegiatan mulai dipersiapkan untuk menggelar aksi demontrasi serentak yang dilakukan pada 16 Juli besok. Salah satunya adalah FSPMI Mojokerto, yang siap ikut ambil bagian bersama elemen masyarakat lainnya untuk menolak dan menggagalkan pembahasan Omnibuslaw.

Pada hari Selasa (14/06/2020) bertempat di kantornya Ngoro Mojokerto, FSPMI Mojokerto melaksanakan konsolidasi akbar dengan menghadirkan perwakilan Pimpinan Unit Kerja dan Pimpinan Cabang SPA Seluruh Mojokerto.

Bacaan Lainnya

Ketua Konsulat Cabang FSPMI Mojokerto Ardian Safendra, memimpin langsung rapat konsolidasi tersebut. Dalam kesempatan itu ia menguraikan panjang lebar tentang isi Omnibuslaw dan dampaknya bagi masyarakat, khususnya pekerja. Ia juga menyampaikan perkembangan terakhir ketenagakerjaan di Mojokerto.

Menurutnya untuk UMK Kabupaten Mojokerto tahun 2021, saat ini dari dewan pengupahan telah melakukan survei pasar diberbagai pusat perbelanjaan yang ada di Kabupaten Mojokerto. Survei pasar ini mengacu pada 64 item KHL (Kebutuhan Hidup Layak). Sementara untuk UMSK (Upah Minimum Sektoral Kabupaten/Kota) tahun 2020, masih banyaknya kendala dan masalah terutama di PT. CORT dan PT. SAI, dimana PUK masih terus berjuang untuk mendapatkan UMSK.

Ardian menekankan sebagaimana instruksi Dewan Pimpinan Pusat FSPMI bahwa ditanggal 16 Juli 2020 dilakukan aksi serentak di masing-masing daerah, untuk Jawa Timur akan dipusatkan dikantor Gubernur dan kantor DPRD Propinsi Jawa Timur. Adapun isu utama yang disuarakan adalah penolakan Omnibuslaw, selain itu beberapa tuntutan rakyat lainnya yaitu kenaikan iuran BPJS Kesehatan, harga BBM dan sebagainya.

Menyambung pemaparan, koordinator aksi Eka Hernawati yang juga sebagai PC SPAI (Pimpinan Cabang Serikat Pekerja Aneka Industri) dan pengurus PP SPAI FSPMI (Pimpinan Pusat Serikat Pekerja Aneka Industri) menjelaskan soal teknis aksi dilapangan nantinya.

Menurut Eka, aksi ini perlu dilakukan untuk lebih menguatkan lagi langkah-langkah pergerakan. Perjuangan kaum pekerja ditengah krisis ekonomi dan pandemi tidak bisa terelakkan lagi. Slogan FSPMI berupa jangan berhenti berjuang sebelum menang, harus tetap digelorakan sesuai kaidah pergerakan yaitu konsep, lobby dan aksi.

Untuk itu, ia memastikan tanggal 16 Juli 2020 besok seluruh perwakilan yang hadir dapat memahamkan dan menggerakkan anggotanya untuk mengikuti kegiatan, sebab aksi serentak ini bukan hanya dari organisasi pekerja buruh saja tetapi juga diikuti oleh beberapa organisasi masyarakat yang lain seperti LSM dan Mahasiswa yang tergabung dalam Getol Jatim.

Rencananya FSPMI Mojokerto akan melakukan mobilisasi massa dimulai dari titik kumpul di depan kawasan NIP (NGORO INDUSTRI PERSADA) lalu bergerak bersama menuju Surabaya. Dari data awal ratusan anggota FSPMI Mojokerto dipastikan siap meramaikan aksi serentak tersebut.

(Paman Her)

Pos terkait