FSPMI Jawa Timur Tanggapi Serius Perihal Disparitas Upah

Surabaya, KPonline – (21/07/2018) Setelah beberapa waktu lalu, FSPMI Jawa Timur melalui Tim 12 melakukan kunjungan ke Kantor Staff Kepresidenan di Jakarta, guna menyampaikan perihal disparitas upah di Jawa Timur. Kali ini Dewan Pimpinan Wilayah FSPMI Jawa Timur mulai menginstruksikan ke seluruh jajarannya untuk mempersiapkan Tim survey pasarnya.

Survey pasar ini dilaksanakan DPW FSPMI Jawa Timur sebagai bentuk keseriusan akan adanya disparitas upah. Semua jajaran organisasi di masing-masing daerah, dipandang perlu mempersiapkan diri dan segala sesuatunya menghadapi semakin melebarnya disparitas upah, termasuk menyediakan tim yang solid dan data survey yang valid.

Bacaan Lainnya

Dimulai oleh Konsulat Cabang FSPMI Kabupaten Pasuruan, yang kebetulan mendapatkan bagian survey pasar di 13 kabupaten/Kota di bagian timur Jawa Timur. Rencana pasar yang akan dilakukan survey yaitu :
1. Pasar Kraksaan Kab. probolinggo
2. Pasar Ketapang Kota probolinggo
3. Pasar Wonosari Kab. Bondowoso
4. Pasar Asembagus Kab. Situbondo
5. Pasar Pasirian Kab. lumajang
6. Pasar Sukowono Kab. Jember
7. Pasar Tanjung Kota jember
8. Pasar Genteng Kab. Banyuwangi
9. Pasar Bangil Kab. Pasuruan
10. Pasar Besar Kota Pasuruan
11. Pasar Batu Kota Batu
12. Pasar Besar Kota Malang
13. Pasar Kepanjen Kab. Malang

Survey tersebut akan dilaksanakan oleh KC Pasuruan pada tanggal 28-29 Juli 2018 dengan melibatkan tidak kurang 20 relawan dari anggota FSPMI.

Bagi daerah-daerah yang jauh dari Kabupaten Pasuruan, seperti tahun – tahun sebelumnya, Tim survey sudah mempersiapkan diri mereka untuk menginap di Kabupaten atau kota tujuan. Pagi-pagi sekali mereka harus sudah berangkat dan melakukan survey ke pasar-pasar tradisional yang telah ditentukan.

Ada hal yang menarik di sini, ketika Tim survey tidak mempunyai kerabat atau kenalan di daerah yang dituju, maka tak segan mereka harus bermalam di masjid atau SPBU di daerah tersebut. Seperti yang diungkapkan salah satu relawan yang enggan disebutkan namanya.

Perjuangan dan pengorbanan ini dilakukan organisasi tidak lain untuk mewujudkan keadilan dan kesejahteraan sosial di masyarakat, khususnya Jawa Timur.

(Ito/Yunita sari)

Pos terkait