FSPMI Bekasi Siap Aksi Bersama Melawan Omnibus Law

Bekasi, KPonline – Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Kab/Kota Bekasi menyatakan siap melakukan aksi bersama Aliansi Serikat Buruh lain dalam menolak Omnibus Law.

Hal itu dikemukakan oleh Sekretaris Konsulat Cabang (KC) FSPMI Bekasi Suparno saat menghadiri rapat akbar Konfederasi Persatuan Buruh Indonesia (KPBI) di GOR Tambun, Bekasi, pada Minggu (16/2/2020).

Bacaan Lainnya

Suparno, yang juga menjabat sebagai Ketua PC SPAMK FSPMI Bekasi, mengapresiasi undangan dari KPBI kepada FSPMI untuk hadir mengikuti rapat akbar ini.

Saat berorasi, Suparno mengatakan, FSPMI sudah melakukan kajian-kajian dan diskusi terkait Omnibus Law dan hasilnya tidak ada satu pun pasal yang berpihak bagi kesejahteraan buruh.

Ia menambahkan, rezim saat ini tak henti-hentinya mengeluarkan kebijakan pemerintah yang menyengsarakan rakyat khususnya buruh. Setelah terbit PP 78 tahun 2015, Peraturan Mentri tentang pemagangan dan kini Omnibus Law.

Dalam Omnibus Law cluster ketenagakerjaan sendiri, banyak pasal tentang pengurangan kesejahteraan buruh, seperti hilangnya UMK, pesangon 1 kali upah, magang dibebaskan, dan TKA unskil yang bebas masuk ke Indonesia.

Pria yang masih aktif bekerja di PT Aisin Indonesia ini menegaskan, dalam melawan Omnibus Law, buruh tidak bisa berjuang sendiri. Untuk melawan semua itu dibutuhkan persatuan semua aliansi buruh, tidak hanya FSPMI/KSPI atau KPBI saja.

“Kami di FSPMI siap menjadi inisiator untuk melakukan gerakan-gerakan dalam melawan Omnibus Law,” tegas Suparno.

Menurut Suparno, sejarah buruh di Bekasi di tahun 2011-2012, pernah berjuang bersama-sama bagaimana saat itu buruh Bekasi bersatu melumpuhkan kawasan-kawasan industri. Bahkan efeknya tidak hanya terjadi di Bekasi, tetapi juga hingga Jakarta.

“Apakah hal ini harus terjadi lagi?” tanya Suparno kepada massa anggota KPBI yang disambut dengan teriakan, siap tutup tol, dari peserta rapat akbar.

Dalam orasi, Suparno juga mengatakan, sudah saatnya para pemimpin buruh berani mengambil resiko. Perlawanan harus bisa dibuat semaksimal mungkin dari semua kalangan buruh.

Selain dari FSPMI, dalam rapat akbar KPBI juga hadir Ketua Umum KASBI Nining Elitos dan Ketua Umum KPBI Ilhamsyah. Musisi sekaligus aktivis Melani Subono juga turut hadir memeriahkan rapat akbar KPBI.

Pos terkait