FSPMI Bandung Raya: 2 Oktober, Sepakat All Out

Bandung, Kponline – Bergerak secara masif dan all out adalah pilihan terakhir di rapat koordinasi (Rakoor) FSPMI Bandung Raya. Hal tersebut dilakukan untuk menindaklanjuti Intruksi dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP FSPMI), bahwa seluruh anggota FSPMI se-Indonesia harus turun ke jalan menggelar aksi unjuk rasa nasional secara serentak pada tanggal 2 Oktober 2019. Selain rapat koordinasi, konsolidasi dan diskusi hadir dikesempatan tersebut dan agenda pun dilakukan di Kantor Sekretariat FSPMI Bandung Barat pada Rabu, 25 September 2019.

 

Bacaan Lainnya

Acara dihadiri dan disambut dengan antusias oleh para perangkat KC, PC, PUK dan PILAR FSPMI se-Bandung Raya. acara dipimpin langsung oleh sekretaris KC FSPMI Bandung Raya Hendrayana Hendri.

Selaku tuan rumah, Dede Rahmat mendapat kesempatan pertama untuk menyampaikan sambutannya. Sebagai salah seorang perintis dan orang yang dituakan, Dede bersyukur dan berterima kasih kepada para peserta yang hadir. Terkait perkembangan keanggotaan di KBB menurutnya, “alhamdulillah saat ini sudah berhasil membentuk 14 PUK yang mana sebelumnya hanya berdiri 2 PUK. Sebagai target kerja ke depan, kami di PUK-PUK akan terus berupaya merekrut keanggotaan sekaligus mengadvokasi anggotanya hingga tuntas,” pungkasnya.

 

Kesempatan selanjutnya, sambutan diberikan kepada para ketua PC SPA-FSPMI dan Koordinator Daerah (Korda) Pilar Organisasi seperti yang disampaikan Juhaeri (mewakili PC SPAI-FSPMI) menyampaikan ucapan terima kasih dan harapan ke depan agar momen kebersamaan seperti ini bisa terus di pertahankan. Tatang Koswara (mewakili PC SPL-FSPMI) mengucapkan rasa syukur dan terima kasih yang sebesar-besarnya atas di gelarnya rapat bersama ini dan mudah-mudahan ke depan bisa lebih di tingkatkan lagi. Tidak ketinggalan Yayan Mulyana (mewakili perangkat KC, PC, DPW, Jamkeswatch Jabar dan Pangkoorda GMBR) dalam sambutannya menegaskan dalam hal berjuang kita harus benar-benar ihklas. karena menurutnya Ihklas adalah ilmu yang paling tinggi, selain itu dia meminta agar tidak ada lagi sekat diantara kita. kemudian Yayan juga meminta agar para anggota FSPMI di KBB siap menjadi relawan Jamkeswatch, mengadvokasi yang sedang bermasalah serta mendapatkan kendala di rumah sakit dengan percaya diri dan mengikuti LATSAR Garda Metal.

Jujun Juansah (selaku ketua KC FSPMI Bandung Raya) dengan semangat yang menggebu-gebu memberikan arahan dan motivasinya, aksi kita pada tanggal 2 Oktober adalah murni untuk kepentingan kaum buruh, bukan untuk kepentingan politik ataupun lainnya. Maka dari itu massa yang turun aksi nanti harus maksimal, kalau bisa hentikan produksi atau kosongkan pabrik. Karena intruksi sudah disebar oleh perangkat. Menurutnya, “Bergerak adalah emas, diam tertindas.” begitu pula seperti yang di sampaikan oleh presiden kita Said Iqbal; “saat ini pemerintah telah membangunkan raksasa yang sedang tertidur, maka saatnya buruh bangun dari tidurnya,” saya menduga bahwa perusahaan-perusahaan sedang berpikir keras untuk menggagalkan aksi kita nanti.

 

Jujun pun mengintruksikan kepada perangkat PC dan PUK agar segera mengumpulkan atau mengkonsolidasikan anggotanya untuk memberikan pemahaman, agar mereka siap bergerak untuk aksi turun ke jalan. Menanggapi terkait keberadaan FSPMI Bandung Raya, Jujun menegaskan sepakat tidak ada lagi sekat-sekat. Saya merasa bersyukur bisa melihat para pengurus dan anggota pada hari ini bisa berkumpul dalam satu tempat.

 

Sebagai tolak ukur pergerakan kedepan Jujun ingin Organisasi kita ini benar-benar bisa diperhitungkan oleh pemerintah dan perusahaan, jika sudah seperti itu maka menandakan bahwa organisasi kita sudah solid, berpengaruh dan dalam keadaan sehat. langkah kongkritnya, “perjuangan tidak bisa lagi ditunda-tunda. Namun harus segera dilakukan, bila perlu ketika akan melaksanakan aksi meminta izin dan doa restu terlebih dahulu kepada keluarga,” himbaunya.

Acara dipungkas dengan diskusi, tanya jawab, saran, gagasan dan masukan dari para peserta yang hadir.

Drey

Pos terkait