Duka Aulia, Duka Kemanusiaan Bagi Kita Semua

Bengkulu, KPonline – Telah meninggal dunia Rusli Sulaeman, salah seorang warga masyarakat Jalan Manunggal No. 12 RT 004 RW 012 Desa Jitra, Kecamatan Teluk Segara, Kota Bengkulu. Almarhum Rusli Sulaeman meninggal dunia pada Rabu, 3 April 2019, akibat tumor hati yang telah dideritanya sejak setahun yang lalu.

Almarhum Rusli Sulaeman meninggalkan beberapa orang anak, yang diantaranya adalah Aulia, gadis cilik berusia 8 tahun yang saat ini duduk di kelas 2 SD. Aulia tiada henti menangis pasca kepergian almarhum Ayahanda tercinta. Rusli Sulaeman pria berusia 30 tahun, sudah 1 tahun lebih merasakan sakit tumor hati dan tidak dapat bekerja untuk menafkahi keluarga dan menyekolahkan anak-anaknya.

“BPJS Kesehatan tidak ada. Dan sudah pernah juga dibawa ke rumah sakit di Kota Bengkulu. Akan tetapi ditolak karena keterbatasan alat-alat medis dan sarana medis lainnya. Dan dari pihak keluarga almarhum Pak Rusli Sulaeman juga tidak sanggup membiayai pengobatan karena keterbatasan biaya” ungkap salah seorang anggota keluarga almarhum kepada awak Media Perdjoeangan melalui sambungan telepon.

Almarhum Rusli Sulaeman adalah seorang perantau yang berasal dari daerah Pasaman Barat, Sumatera Barat. Almarhum merantau ke Bengkulu, karena ingin mengadu nasib ke daerah yang baru. Dengan harapan, akan ada perbaikan kehidupan bagi dirinya dan keluarganya. Akan tetapi, nasib berkata lain, Rusli Sulaeman menderita penyakit tumor hati. Sakit yang dideritanya terus menggerogoti beliau, hingga pada akhirnya beliau harus menghembuskan nafas 3 hari yang lalu.

Octaviani S, salah seorang Relawan Jamkeswatch memberikan komentar dan menanggapi kasus yang telah menimpa almarhum Rusli Sulaeman. “Masalah klasik sebenarnya. Seharusnya almarhum dapat tertolong, jika saja ada kepedulian dari pihak-pihak terkait. Pemerintah setempat yang seharusnya bertanggung jawab terhadap warga masyarakat” tegas perempuan yang akrab disapa dengan panggilan Teteh Inne ini.

“Sudah seharusnya almarhum masuk kedalam kategori miskin. Pekerjaan tidak punya, karena kendala penyakit yang dideritanya. Kondisi tempat tinggal pun terbilang sederhana. Bisa masuk kategori PBI yang dibiayai oleh APBD ataupun APBN” lanjut Inne.

Saat ini, anak-anak dari almarhum Rusli Sulaeman diasuh dan dijaga oleh pihak keluarga. Nessi Yanti Acep, yang merupakan adik kandung dari almarhum Rusli Sulaeman, yang mengasuh dan menjaga anak-anak almarhum. “Mulai harus fokus terhadap anak-anak almarhum. Kedepannya, bagaimana dengan nasib mereka. Kita yang masih diberikan kemudahan dan keluasan rezeki, harus bisa membantu sesama. Karena kalau bukan kita, siapa lagi” tutur Inne kepada awak Media Perdjoeangan. (RDW)