DPC FSP Farkes Reformasi Kota Depok Selenggarakan Diklat Advokasi

Cianjur, KPonline – Advokasi sangat dibutuhkan bagi kaum buruh. Terlebih saat ini banyak perselisihan Hubungan Industrial yang berakhir di meja hijau.

Kaum buruh masih sering mengalami kekalahan demi kekalahan didalam persidangan. Padahal, sebenarnya kaum buruh yang mengalami kerugian atau menjadi korban dalam perselisihan hubungan industrial tersebut.

Bacaan Lainnya

Karena itulah, Dewan Pimpinan Cabang Federasi Serikat Pekerja Farmasi dan Kesehatan Reformasi (DPC FSP Farkes Reformasi) Kota Depok, mengadakan agenda kegiatan organisasi yang bertajuk Pendidikan dan Pelatihan Advokasi.

Agenda kegiatan organisasi selama 2 hari ini, sedianya dilaksanakan pada Sabtu-Minggu 10-11 November 2018.

Ada 3 PUK SP Farkes Reformasi yang mengikuti Pendidikan dan Pelatihan Advokasi yang dilaksanakan di Wisma Putera Bahagia Jaya, Cimacan, Cipanas, Cianjur.

Diantara 3 PUK SP Farkes Reformasi yang turut serta dalam agenda kegiatan organisasi ini antara lain, PUK SP Farkes Reformasi PT. Abbot Indonesia, PUK SP Farkes Reformasi PT. Medifarma Laboratories dan PUK SP Farkes Reformasi PT. Taisho Indonesia.

Dalam sambutannya, Sidodadi selaku Ketua DPC FSP Farkes Reformasi Kota Depok yang juga sekaligus Ketua PUK SP Farkes Reformasi PT. Medifarma, mengapresiasi yang setinggi-tingginya atas partisipasi aktif anggota SP Farkes Reformasi Kota Depok dalam mengikuti berbagai instruksi organisasi dan agenda kegiatan organisasi.

Sidodadi juga berharap, seluruh peserta Pendidikan dan Pelatihan Advokasi kali ini, mampu menyerap semua ilmu dan strategi dalam mengadvokasi buruh.

Hal yang senada juga diungkapkan oleh Ahmad Kosasih, selakuĀ  Ketua Bidang Advokasi DPC FSP Farkes Reformasi Kota Depok sekaligus Ketua PUK SP Farkes Reformasi PT. Abbot Indonesia.

Ahmad Kosasih mengharapkan hasil dari Pendidikan dan Pelatihan Advokasi yang diadakan oleh DPC FSP Farkes Reformasi Kota Depok ini, akan lahir paralegal-paralegal yang handal dan calon-calon advokat yang berpihak kepada rakyat.

Iwan Setiawan dan Taufan Rahutomo dari DPP FSP Farkes Reformasi Bidang Advokasi, menjadi mentor sekaligus pembimbing dalam Pendidikan dan Pelatihan Advokasi kali ini.

Berbagai hal dan materi pendidikan advokasi perburuhan, disampaikan secara menyeluruh dan interaktif. Bahkan dilakukan juga simulasi kasus dalam menghadapi sebuah permasalahan dan perselisihan Hubungan Industrial.

“Mungkin kedepannya, kami akan menerapkan target dalam pendidikan-pendidikan yang akan terus kami adakan. Agenda ini pun merupakan rangkaian pendidikan advokasi yang akan digelar secara kontinyu,” ungkap Laurensia L Siahaan selaku Ketua Bidang Riset dan Media DPP FSP Farkes Reformasi.

Menurut Lamria, Pendidikan dan Pelatihan Advokasi uga termasuk dalam pendidikan dasar perburuhan dan kesadaran beroganisasi.

“Pendidikan kali ini juga bertujuan, salah satunya sebagai pembenahan total terhadap pergerakan dan perjuangan, serta pengorgnisasian di internal FSP Farkes Reformasi. Dan pada akhirnya, output dari semua agenda kegiatan organisasi, terutama agenda pendidikan, agar terjadi kaderisasi kedepannya,” ungkapnya. (RDW)

Pos terkait