Download Logo HUT FSPMI ke-24, Buruh Berkuasa Rakyat Sejahtera

Jakarta,KPonline – 06 Februari adalah Tanggal dan Bulan berdirinya Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) atau tepatnya pada tahun 1999,

Untuk tahun ini HUT FSPMI ke 24 mengambil tema Buruh Berkuasa Rakyat Sejahtera. Dimana perjuangan buruh dalam memperoleh kesejahteraan selalu dihadapkan dengan masalah kekuasaan.

Bacaan Lainnya

Kekuasaan sekarang ada di tangan para kapitalis, yang memiliki alat-alat produksi dan kapital. Dan satu-satunya kelas yang bisa merebut kekuasaan dari kelas kapitalis ini adalah buruh. Dari semua kelompok tertindas di negeri kita: petani gurem, nelayan miskin, pengangguran, kaum miskin kota, hanya kelas buruh yang mempunyai posisi politik dan ekonomi untuk bisa memimpin perjuangan

Sejak akhir 1980an, kelas buruh Indonesia jumlahnya semakin meningkat, sedangkan jumlah petani semakin menurun. Buruh di sektor manufaktur meningkat dari 8,2% pada tahun 1986 sampai ke 12,4% pada tahun 2007. Pada waktu yang sama, jumlah pekerja di sektor pertanian menurun dari 55,1% hinggal 41,2%.

Dengan demikian, adalah tugas kelas buruh untuk memimpin kelas-kelas yang lain dalam melawan kapitalisme. Tetapi kepemimpinan ini tidak bisa hanya diserukan saja, ia harus diraih. Buruh, dengan serikat-serikat buruhnya, harus memperhatikan tuntutan-tuntutan dari kelas tertindas lainnya, dan menunjukkan kepada sekutunya bahwa ia tulus ingin memenuhi tuntutan-tuntutan mereka. Hanya dengan memperhatikan secara seksama masalah-masalah yang dihadapi oleh kelas-kelas lainnya maka kaum buruh bisa meraih kepemimpinan di dalam gerakan.

Terhadap masalah agraria yang dihadapi jutaan petani di Indonesia, kaum buruh menjawab: hanya nasionalisasi tanah-tanah milik perkebunan besar dan tuan tanah besar dan pembagiannya oleh serikat-serikat tani yang akan dapat menyelesaikan masalah agraria di Indonesia. Namun tidak cukup hanya dengan memberikan lahan kepada petani-petani gurem, mereka harus bisa berproduksi.

Terhadap masalah penggangguran, ini hanya bisa diselesaikan dengan menggalang seluruh perekonomian nasional ke dalam satu ekonomi terencana. Sistem ekonomi kapitalis pada esensinya adalah sistem yang anarkis, yang tidak ada rencana selain mendapatkan laba. Kapitalisme tidak peduli bila mayoritas penduduk Indonesia menganggur atau mengais sampah untuk hidup.

Jutaan nelayan tradisional menghadapi kesulitan bersaing dengan kapal-kapal troll besar. Mereka kalah modal, kalah teknologi, terikat oleh tengkulak-tengkulak, tertekan oleh kebijakan-kebijakan pemerintah yang tidak berpihak padanya. Dengan menasionalisasi perbankan, pemerintahan buruh yang baru akan bisa memberikan kredit murah untuk para nelayan miskin. Industri pengelolahan produk laut yang dinasionalisasi akan berpihak pada nelayan tradisional, dimana hasil nelayan akan dibeli dengan harga yang pantas sehingga mereka tidak diperas oleh tengkulak-tengkulak. Undang-undang kelautan dan perikanan yang berpihak pada nelayan-nelayan kecil juga harus menjadi perhatian gerakan buruh.

Buruh harus mengambil kepemimpinan politik untuk memajukan program-program di atas, hanya dengan ini maka buruh bisa menjadi pemimpin pergerakan dan menyatukan semua kelas tertindas ke dalam barisannya. Inilah makna dari slogan “Buruh Berkuasa Rakyat Sejahtera”. Slogan ini harus direalisasikan dengan program-program yang merangkul masalah-masalah yang dihadapi oleh semua kelas lainnya. Tidak cukup seraya membina hubungan dengan organisasi-organisasi tani dan nelayan. Tidak cukup seraya membentuk front-front. Buruh harus meyakinkan sekutu-sekutunya bahwa ialah satu-satunya kekuatan yang tulus dan mampu membawa program ini sampai akhir, bahwa sosialisme adalah satu-satunya jalan untuk menyelesaikan semua permasalahan masyarakat Indonesia.

Download logo HUT FSPMI ke 24 di sini

Pos terkait