Diskusi PC SPL FSPMI Bekasi, Rencanakan Pendidikan Leadership Bagi Anggota

Bekasi, KPonline – Menindaklanjuti hasil Rapat Kerja Cabang (Rakercab) PC SPL FSPMI Bekasi awal Oktober 2021 yang lalu, bidang pendidikan PC SPL FSPMI Bekasi melakukan diskusi mempersipkan rencana pendidikan leadership yang dijadwalkan akan dilaksanakan awal tahun 2022.

Bertempat di sekretariat KC FSPMI Bekasi Jl.Yapink Putra No.11, Tambun Selatan, Jum’at (12/11/2021), teknis pelaksanaan pendidikan leadership mulai didiskusikan.

Bacaan Lainnya

Tampak hadir dalam diskusi tersebut antara lain Yayat Supriyatna (sekretaris bidang pendidikan), Lukman (sekretaris bidang Aksi dan politik), M.Indrayana (bidang PKB dan Pengupahan), M.Amin Susilo, dan Yamno (biro pendidikan).

Pendidikan sangat diperlukan anggota, pasalnya anggota harus lebih cerdas dalam berorganisasi. Iklim perburuhan belakangan ini dinilai sangat tidak menguntungkan bagi buruh, terlebih buruh yang tidak paham tentang aturan ketenagakerjaan maupun aturan perburuhan lainnya.

“Dengan pendidikan diharapkan kemandirian dan kemampuan buruh terupdate sehingga lebih menguasai bidang ketenagakerjaan,” jelas Lukman.

Sementara M.Indrayana selaku bidang PKB dan Pengupahan PC SPL FSPMI Bekasi menyampaikan hal-hal yang harus diwaspadai yaitu Prolegnas DPR RI tahun 2022. Kenapa hal ini perlu diwaspadai karena ada beberapa undang-undang ketenagakerjaan yang masuk dalam prolegnas DPR RI tersebut diantaranya Undang-undang No.13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan, undang-undang No.21 tahun 2000 tentang serikat pekerja/buruh dan undang-undang No.11 tahun 2020 tentang cipta kerja.

“Kita semua tahu bahwa dalam setiap prolegnas DPR RI tak ada yang hasilnya lebih baik dari undang-undang sebelumnya, artinya kita harus lebih kuat dalam kesempatan internal kita yaitu PKB,” jelas Indrayana.

Kepada Media Perdjoeangan Yayat Supriyatna mengatakan sudah ada beberapa PUK yang mendaftar sebagai peserta pendidikan leadership. “Setidaknya sudah terdaftar kurang lebih 34 orang peserta dari 17 PUK sampai saat ini,” kata Yayat Supriyatna.

Ia yakin antusias peserta mengikuti pendidikan leadership akan terus bertambah bahkan bisa jadi akan dilaksanakan 2 kelas. (Yanto)

Pos terkait