Desa Sukadami Bentuk Tim Destana Untuk Tanggulangi Bencana

Bekasi, KPonline – Dalam rangka menanggulangi banjir tahunan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi membentuk Desa Tangguh Bencana (Destana) dan Katana di Desa Sukadami, Kecamatan Cikarang Selatan, Jumat (24/9).

Destana adalah desa yang memiliki kemampuan mandiri untuk beradaptasi dan menghadapi ancaman bencana, serta memulihkan diri dengan segera dari dampak bencana yang merugikan (Perka BNPB No.1 Tahun 2012).

Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan pada BPBD Kabupaten Bekasi, Muhamad Said mengatakan, secara kelembagaan destana perlu dibentuk, sekaligus membina anggota destana sebanyak 20 orang. Akan tetapi itu hanya keterwakilan saja.

Lebih lanjut ia mengatakan, dari 20 orang tersebut akan dilatih menjadi instruktur, maka kepadanya diberikan pendidikan dan pelatihan Training Of Trainer (TOT), harapannya nanti 20 orang tersebut bisa memberikan pelatihan kepada kelompok-kelompok masyarakat di wilayahnya seperti para relawan, Rt/Rw, untuk mengerti memahami, menyadari dan punya pengetahuan skil tentang kebencanaan.

“Diharapkan 20 anggota Destana ini menjadi pionir di tengah-tengah masyarakat dan stakeholder di desa sukadami, untuk memberikan edukasi kepada masyarakat terkait dengan bagaimana mempersiapkan segala sesuatunya ketika terjadi bencana apa yang harus dilakukan pada saat terjadi bencana dan apa yang harus dilakukan setelah terjadi bencana.” tutur Said pada Jumat (24/9).

Dia menjelaskan, Sejak tahun 2017, BPBD Kabupaten Bekasi sudah membentuk sebanyak 21 Destana dan katana se-Kabupaten Bekasi. Untuk tahun 2021 ada 7 Destana dan Katana yang dibentuk, namun ada juga desa yang tidak membentuk Destana.

“Karena ada juga desa-desa yang tidak ada resiko bencana, maka tidak dibentuk, dan juga disesuaikan dengan kemampuan anggaran yang ada di pemda Kabupaten Bekasi untuk bisa mengcover itu. Tetapi kita akan memprioritaskan desa-desa dan kelurahan yang memang tingkat kerawanan bencananya cukup tinggi,” jelasnya.

Kedepannya, sambung said, destana yang di bentuk menjadi perpanjangan tangan BPBD yang ada di desa-desa dan menjadi BPBD-BPBD kecil yang tangguh untuk mengambil langkah-langkah preventif apabila terjadi bencana.

“Sehingga nanti BPBD itu tinggal menjadi supporting terhadap kekurangan yang dialami oleh destana dan masyarakat di titik-titik bencana,” terangnya.

“Harapan kita kedepan bahwa terbentuknya destana ini, maka resiko-resiko akibat dari bencana di sukadami itu bisa diminimalisir, sukur-sukur tidak ada resiko yang ditimbulkan,” Said menambahkan.

Sementara itu, Sekretaris Desa (Sekdes) Sukadami, Abeng Arif mengungkapkan kepada media Perdjoeangan, pembentukan Destana ini bagian dari pada estafet Desa, sistem Pemerintahan Desa Sukadami yang sudah dibentuk dalam APBDes tahun 2021. Selain itu, untuk sarana maupun prasarananya atau kelengkapannya akan di gunakan anggaran desa tahun 2021. “Sementara 20 orang diambil dari perwakilan dari RW yang ada di wilayah Desa Sukadami,” tuturnya

Menurut Abeng, sapaan akrabnya, di bentuknya destana karena ada beberapa wilayah desa sukadami rawan banjir, seperti di Perumahan Gempol 1, Perumahan BCM, Perumahan PCS dan Perumahan TCI 1.

“Dengan dibentuknya Destana ini merupakan bukti nyata pemerintah, pemerintah hadir, jadi semua akan menyadarkan masyarakat dengan aturan-aturan yang ada, dan hari ini kita bentuk supaya menjadi tangguh,” ungkap Abeng.

Artinya, dengan di bentuknya Destana, Pemerintah Desa Sukadami sudah siap dalam menanggulangi bencana banjir, baik itu dari Sumber Daya Manusia (SDM) nya, maupun sarana dan prasarananya.

“Meskipun kita sudah terbentuk Destana, mudah-mudahan tidak terjadi banjir, terlebih aliran sungai cikadu sudah di normalisasi, karena itu salah satu penyebab terjadinya banjir di wilayah desa sukadami,” pungkasnya. (Yanto)