Cerita Pilu Buruh Migran

Tidak setiap apa yang kita impikan dan inginkan bisa dalam genggaman, namun setiap dan diri kita harus mempunyai impian, supaya kita mempunyai semangat dan tujuan untuk menentukan arah langkah kaki kita

Perjalanan hidup yang penuh liku membawaku terdampar hingga ke Negeri Jiran

Bacaan Lainnya

Aku tak pernah menyangka sebelumnya, aku akan bisa sampai kesini, dengan keadaan yang seperti ini

Semua berawal dari perginya Pemilik Perusahaan dari tempat aku bekerja, hingga akhirnya Perusahaan tersebut gulung tikar

Hilangnya pekerjaan yang kupunya, dan statusku sebagai single parents dengan dua orang anak yang sudah remaja, ternyata menemui kesulitan untuk bisa memenuhi kehidupan sehari-hari

Keadaan yang semakin terpuruk membuat diriku kehilangan fokus untuk berfikir

Tawaran untuk bekerja di negeri Jiran aku terima, tanpa bekal uang sepeserpun kutinggalkan dua buah hatiku untuk mencoba mencari penghidupan disini

Pekerjaan yang kudapat ternyata tidak sesuai dengan yang dibicarakan semula, namun apa daya, semua sudah terjadi, dengan keadaanku yang seperti ini tak mungkin untuk menolaknya

Menjadi seorang maid di negeri Jiran ternyata tidak mudah
Apakah ini yang namanya perbudakan di jaman sekarang????

” Yang ini boleh kamu makan”, kata majikan

” Selesaikan dulu pekerjaan yang ini, setelah itu kamu boleh makan”, kata majikan

Kata kata itu menghujam hingga ke hati
Sebagai seorang aktivis organisasi buruh, makan seadanya dan juga mendahulukan kepentingan orang lain itu sudah biasa, namun ini lain

Kita harus menerima apa yang majikan sudah tidak ingin memakannya, tidak jarang makanan yang sudah berhari hari di peti es harus bisa kita untuk menelannya

” Bagai burung dalam sangkar” , mungkin kata kata ini sesuai
Pegang handphone hanya diperbolehkan malam hari jika pekerjaan telah usai, tinggal dirumah tanpa bisa kemana mana, tak boleh banyak bicara dengan orang lain yang dijumpai

Kesabaran diuji, untuk bisa mendapatkan omelan majikan tiap hari

Nasi telah menjadi bubur, nikmati dan jalani

Kisah nyata seorang single parent dan karyawan yang ditinggalkan owner ini, aku gubah untuk mengingatkan kalian semua saudaraku, supaya tidak mengalami hal seperti ini

Pos terkait