Cegah Penyebaran PMK, Pasar Hewan Pracimantoro Sementara Ditutup

Cegah Penyebaran PMK, Pasar Hewan Pracimantoro Sementara Ditutup

Wonogiri, KPonline – Pemerintah Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, memutuskan untuk menutup pasar hewan Pracimantoro selama sepekan dari tanggal 10 hingga 16 Januari 2025 guna mencegah penyebaran wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) pada ternak.

Informasi yang dihimpun koran perdjoeangan, Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Kabupaten Wonogiri mengatakan langkah ini diambil dengan tujuan memutus rantai penyebaran PMK melalui mobilitas ternak.

Penutupan pasar hewan ini dilakukan untuk mencegah penyebaran PMK dan kebijakan ini akan dievaluasi pada 16 Januari mendatang.

Kebijakan ini diambil menyusul tingginya kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di wilayah Pracimantoro.

Pantauan di Pasar Hewan Pracimantoro, Kabupaten Wonogiri, menunjukkan tidak ada aktivitas perdagangan seperti biasa.

Sebuah spanduk bertuliskan “Pengumuman, Mulai tanggal 10-16 Januari 2025 Pasar Hewan Sapi dan Kambing Pasar Pracimantoro ditutup” dipasang di gerbang pasar.

Kebijakan ini mencakup penghentian sementara transaksi jual beli hewan ternak, seperti sapi dan kambing, untuk mencegah penyebaran PMK di wilayah Pracimantoro.

Petugas Pasar Hewan Pracimantoro, Slamet, mengungkapkan bahwa penyebaran PMK telah meluas ke berbagai wilayah di Pracimantoro. “Kebijakan penutupan karena banyak hewan ternak Sapi yang mati diduga akibat PMK,” kata dia.

Dampak dari PMK harga ternak turun drastis, “Hewan sapi tidak ada harganya dan pembeli juga tidak mau membeli walaupun harga murah karena sangat tinggi resikonya,” pungkas Slamet.

Penutupan pasar diberlakukan untuk semua jenis hewan berkaki empat dan berkuku, termasuk sapi dan kambing. (Yanto)